ilustrasi Gaza (Unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
Fase pertama perjanjian gencatan senjata selama enam minggu, yang mulai berlaku pada 19 Januari, secara resmi berakhir pada tengah malam pada Sabtu. Namun, Israel belum setuju untuk melanjutkan ke fase kedua kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza.
Netanyahu telah berupaya untuk memperpanjang fase pertukaran awal. Hal ini untuk mengamankan pembebasan sebanyak mungkin tawanan Israel tanpa menawarkan imbalan apa pun atau memenuhi kewajiban militer dan kemanusiaan dari perjanjian tersebut.
Hamas telah menolak untuk melanjutkan dengan ketentuan ini, bersikeras bahwa Israel mematuhi ketentuan gencatan senjata dan segera memulai negosiasi untuk fase kedua, yang mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza dan penghentian total perang.
Sebelumnya pada hari Minggu, Israel mengatakan pihaknya menyetujui gencatan senjata sementara di Gaza selama bulan Ramadan bagi umat Muslim dan hari raya Paskah Yahudi, menyusul usulan dari utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff setelah berakhirnya fase pertama gencatan senjata.
Perjanjian tersebut telah menghentikan perang genosida Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.380 korban. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Banyak warga juga sudah meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.