Penduduk Afghanistan saat mendapat bantuan pangan dari FAO. (twitter.com/FAO in Afghanistan)
Afghanistan mengalami kesulitan ekonomi usai AS menarik diri dan membekukan dana bank sentral negara itu. Bantuan luar negeri yang menyumbang 95 persen pendapatan pemerintah telah dipotong.
Diperkirakan, ada 95 persen penduduk Afghanistan yang tidak memiliki cukup makanan akibat hal tersebut.
"Afghanistan sangat membutuhkan. Apa pun yang kami lakukan, kami melakukannya berdasarkan kepentingan nasional dan kemaslahatan rakyat,” kata Azizi.
Dia menambahkan, Afghanistan sudah menerima gas dan minyak dari Iran dan Turkmenistan dan memiliki hubungan perdagangan yang kuat dengan Pakistan, tetapi ingin melakukan diversifikasi.
"Sebuah negara tidak boleh bergantung hanya pada satu negara, kita harus memiliki cara alternatif," katanya.
Di sisi lain, perjanjian yang diteken oleh Rusia itu dipandang sebagai upaya untuk meluaskan pengaruhnya untuk mencari mitra. Rusia telah menghadapi isolasi dan sanksi yang kuat dari barat akibat invasinya ke Ukraina.