Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu RI Temui Presiden ICRC, Bahas Situasi Rohingnya dan Afghanistan

Menlu RI Retno Marsudi bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer (Dok. Kemlu)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, pada Jumat (23/9/2022). Pada kesempatan itu, keduanya membahas tentang situasi dan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar dan Afghanistan.

Momen itu juga dilakukan sebagai pertemuan perpisahan, mengingat Peter akan segera mengakhiri masa tugasnya. ICRC dan Indonesia banyak melakukan kerja sama, termasuk di negara-negara yang sedang alami krisis kemanusiaan, dilansir dari situs resmi Kemlu.

1. Upaya repatriasi Rohingnya semakin sulit pascakudeta

Menlu RI Retno Marsudi bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer (Dok. Kemlu)

Dalam pertemuan, Menlu RI dan Presiden ICRC melakukan tukar pandangan mengenai kondisi kemanusiaan di beberapa negara, antara lain Myanmar, Rohingya dan Afghanistan.

“Kondisi masyarakat Rohingya di pengungsian perlu terus mendapat perhatian di tengah dunia yang menghadapi banyak krisis. Situasi Myanmar setelah kudeta, menjadi lebih sulit untuk melakukan repatriasi Rohingya ke Myanmar secara sukarela, aman dan bermartabat," kata Retno.

2. Bantuan kemanusiaan harus diterima di Myanmar dan Afghanistan tanpa diskriminasi

Menlu RI Retno Marsudi bertemu dengan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer (Dok. Kemlu)

Keduanya sepakat bahwa bantuan kemanusiaan ke Myanmar harus mencapai para pihak yang memerlukan tanpa diskriminasi.

Mengenai Afghanistan, Retno menyampaikan prioritas Indonesia saat ini, termasuk perhatian terhadap akses pendidikan bagi perempuan. Retno juga menjelaskan kerja sama yang dilakukan bersama dengan Qatar untuk Afghanistan, termasuk dialog antarulama.

Sebagai informasi, pertemuan dilakukan di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat. 

3. Berikut hal yang disoroti Retno tentang kondisi di Myanmar

(Ilustrasi Gedung Pancasila Kemenlu) www.kemlu.go.id

Pada sesi High-Level Side Event on Rohingya Crisis yang digelar Kamis (22/9/2022), Retno juga mengingatkan betapa pentingnya komunitas internasional memberikan perhatian kepada Rohingnya.

Retno menekankan tiga hal utama yang perlu dilakukan masyarakat internasional, yakni:

  1. Menciptakan situasi yang kondusif bagi kepulangan masyarakat Rohingya.
  2. Memastikan perlindungan keamanan dan keselamatan masyarakat Rohingya di Cox's Bazaar.
  3. Mendorong perdamaian dan rekonsiliasi nasional di Myanmar.

“ASEAN tentunya dapat memainkan peran penting untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas di Myanmar. Indonesia, dalam hal ini, berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk penanganan isu Rohingya," kata Retno.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us