Sebelumnya, militer Pakistan melancarkan serangan udara ke provinsi Paktika, Afghanistan. Serangan itu menargetkan lokasi yang diklaim sebagai tempat persembunyian TTP. Namun, Taliban menyebut serangan tersebut menghantam distrik pengungsian warga dari Waziristan, Pakistan, dilansir dari UNAMA.
UNICEF mencatat sedikitnya 20 anak tewas dalam serangan udara tersebut. UNAMA menyerukan penyelidikan independen dan meminta pertanggungjawaban pihak yang terlibat.
Hubungan Pakistan dan Taliban terus memburuk sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 2021. Taliban menolak legitimasi garis Durand Line sebagai perbatasan resmi dan mengklaim wilayah Peshawar sebagai bagian dari Afghanistan. Hal ini memperparah situasi yang sudah tegang.
Ketegangan di perbatasan Pakistan-Afghanistan menyerupai zona perang dengan korban jiwa di kedua belah pihak. Kelompok TTP bertanggung jawab atas kematian hampir 400 tentara Pakistan sepanjang 2024. Konflik ini juga memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka di wilayah perbatasan.
Pemerintah Pakistan menutup perbatasan di Distrik Kurram selama 80 hari terakhir akibat konflik sektarian antara Sunni dan Syiah. Penutupan ini semakin memperburuk kondisi warga setempat.
Ketegangan yang terus meningkat menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas kawasan. Konflik ini bukan hanya memengaruhi hubungan diplomatik kedua negara, tetapi juga memperburuk kondisi keamanan bagi warga sipil di wilayah perbatasan.