Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi efek perang suriah. (pixabay.com/alex_madred)
ilustrasi efek perang suriah. (pixabay.com/alex_madred)

Jakarta, IDN Times - Indonesia buka suara terkait polemik politik di Suriah. Indonesia menyerukan agar proses transisi pemerintahan Suriah dilakukan secara inklusif, demi kepentingan bersama seluruh rakyat Suriah.

“Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah,” sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (10/12/2024).

“Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di Suriah, dan mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap keamanan regional serta dampak kemanusiaan yang ditimbulkan,” lanjut pernyataan itu.

1. Perlindungan warga sipil harus diutamakan

Di samping itu, Indonesia menyerukan kepada semua pihak agar menjamin perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional.

“KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika situasi keamanan memburuk,” demikian pernyataan Kemlu RI.

2. Pemberontak kuasai Damaskus dan klaim tumbangkan rezim Assad

Kelompok pemberontak Suriah menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah resmi berakhir seiring dengan kaburnya Assad dari Damaskus, dan para pemberontak berhasil menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu kemarin.

“Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan hari ini 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir, dan Suriah akan memulai masa depan baru,” sebut pernyataan para pemberontak.

Dini hari tadi, para pemberontak berhasil menduduki ibu kota Damaskus dan Bandara Damaskus. Dengan terdesaknya pemerintah ini, Assad dilaporkan langsung terbang menggunakan pesawat meninggalkan Damaskus.

3. Bashar al-Assad ada di Rusia

Presiden Suriah, Bashar al-Assad. (instagram.com/Syrian Presidency)

Sementara, Bashar al-Assad kabur dari Damaskus sejak Minggu, 8 November 2024. Sempat menjadi teka-teki di mana keberadaannya, kini Assad diyakini berada di Moskow, Rusia. Hal ini dibenarkan Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.

“Bashar al-Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow dan diberi suaka atas dasar pertimbangan kemanusiaan,” kata pernyataan Kremlin.

Rusia yang memiliki dua pangkalan militer utama di Suriah, adalah sekutu setia Assad, dan berperan dalam perang saudara Suriah selama tiga tahun terakhir.

Namun Rusia tampaknya tak bisa membantu mempertahankan kekuasaan rezim Assad di Suriah, yang harus menghadapi serangan kelompok pemberontak sejak akhir November kemarin.

Editorial Team