Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Iron Dome menembakkan misil Tamir saat Operasi Tiang Pertahanan pada 2012. (wikimedia.org)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan menyetujui rencana untuk mengembangkan sistem intersepsi artileri, mirip seperti Iron Dome Israel, senilai 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp37,5 triliun.

Berdasarkan keterangan Badan Akuisisi Pertahanan, sebagaimana dikutip dari The Straits Times, sistem pertahanan itu dibangun untuk melindungi Negeri Ginseng dari senjata dan roket jarak jauh Korea Utara.

1. Seoul masih berada dalam jangkauan rudal Korea Utara

Ilustrasi tempat wisata di Seoul, Korea Selatan (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Salah satu pertimbangan di balik pengembangan Iron Dome adalah Seoul masih berada dalam jangkauan senjata jarak jauh dan roket Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan itu dihuni oleh hampir setengah dari total populasi yang berjumlah 52 juta orang.

Rencana ini sebenarnya telah dibicarakan oleh pemerintah sejak akhir tahun lalu, ketika otoritas keamanan melalui cetak biru pertahanan mengusulkan kubah besi bergaya Korea.

2. Iron Dome diperkirakan siap beroperasi pada 2035

Editorial Team

Tonton lebih seru di