Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

71 Tahun Pasca Perang Korea, Pentagon Perkuat Aliansi AS-Korsel

Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John F. Kirby. (defense.gov)

Washington DC, IDN Times - Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui Sekretaris Persnya, John Kirby, mengatakan bahwa komitmen Amerika Serikat (AS) terhadap aliansinya dengan Korea Selatan (Korsel) tetap kuat selama 71 tahun terakhir pasca meletusnya Perang Korea. Komitmen tersebut dibangun di atas pengorbanan bersama AS dan Korsel. 

Lalu, apa saja yang disampaikan oleh Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dalam keterangan persnya?

1. Pentagon: Aliansi AS-Korsel sebagai 'kunci utama perdamaian'

Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John F. Kirby saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang Pentagon pada 26 Februari 2021. (defense.gov)

Pada hari Kamis (24/6/2021), waktu setempat, Pentagon melalui Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS, John Kirby membuat pernyataan dalam konferensi persnya bahwa AS tetap berkomitmen pada aliansinya dengan Korsel yang tetap kuat selama 71 tahun ini, yang mana menandai peringatan meletusnya Perang Korea 1950-1953 pada hari Jumat (25/6/2021).

Kirby menyebut aliansi AS-Korsel sebagai 'kunci utama perdamaian' untuk kawasan dan dunia.

"Besok menandai 71 tahun sejak dimulainya Perang Korea. Selama 71 tahun terakhir, komitmen kami terhadap aliansi telah kuat, dibangun di atas pengorbanan bersama Amerika dan Korea Selatan. Aliansi AS-Korsel adalah kunci utama perdamaian, keamanan, dan kemakmuran dari Asia Timur Laut dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, serta di seluruh dunia," ungkap Kirby dan dikutip dari laman resmi Departemen Pertahanan AS defense.gov.

2. AS kirim Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-3 dari Divisi Lapis Baja ke-1 ke Korsel

Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John F. Kirby. (defense.gov)

Sekretaris Pers Kirby juga mencatat bahwa Pentagon tidak merencanakan acara formal apa pun untuk memperingati hari dimulainya Perang Korea, tetapi mengatakan bahwa hal tersebut adalah tonggak penting dan pengingat berapa lama yang lalu yang betapa masih begitu signifikan dan penting keamanan di Semenanjung Korea tetap ada bagi AS.

Saat ini, AS mempertahankan sekitar 28.500 tentara di Korsel sebagai warisan Perang Korea.

Laporan sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 3.700 tentara AS baru-baru ini tiba di Korsel untuk membantu yang lain. Kirby mengatakan pasukan tersebut berasal dari Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-3 dari Divisi Lapis Baja ke-1 yang berbasis di Fort Bliss, Texas. Mereka akan menjadi bagian dari apa yang disebutnya sebagai 'rotasi terjadwal yang normal dan panjang'.

"Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-3 akan menggantikan Tim Tempur Brigade 1 Divisi Infanteri ke-3 sebagai bagian dar rotasi pasukan reguler untuk mendukung komitmen AS terhadap Korsel. Jadi ini adalah pengerahan rotasi yang normal," ungkap Kirby dalam keterangan persnya.

3. Aliansi AS-Korsel terbentuk pada tahun 1953

Presiden Korsel Moon Jae In dan Presiden AS Joe Biden saat pernyataan bersama di KTT Korea-AS di Gedung Putih pada 22 Mei 2021. (Instagram.com/thebluehouse_kr)

Secara resmi Korsel dan AS membentuk aliansi mereka pada tahun 1953 ketika mereka menandatangani perjanjian pertahanan bersama.

AS merupakan salah satu dari 16 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengirim pasukan ke Korsel guna membantu mempertahankannya dalam perang yang menewaskan lebih dari 36.000 tentara AS, bersama dengan hampir 168.000 tentara Korsel, dilansir Yonhap News Agency.

Secara teknis Korsel dan Korea Utara (Korut) masih berperang karena perang yang berlangsung pada tahun 1950-1953 tersebut hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Seperti yang diketahui, Perang Korea pecah pada tanggal 25 Juni 1950, ketika pasukan Korut yang didukung oleh Uni Soviet menyerbu Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us