Tembak Rudal Lagi, Korut Ancam Ubah Pasifik Jadi Lapangan Tembak Rudal

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timur negaranya pada Senin (20/2/2023). Peluncuran rudal dilakukan setelah sehari Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer bersama Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Bersamaan dengan itu, saudara perempuan pemimpin Korut, Kim Yo Jong, memperingatkan AS untuk segera menghentikan tindakannya. Dia juga mengancam akan mengubah Pasifik menjadi lapangan tembak rudalnya.
Saudara perempuan Kim Jong Un itu menentang peningkatan kehadiran aset militer strategis Washington di kawasan.
"Frekuensi penggunaan Pasifik sebagai jarak tembak kami (akan) bergantung pada tindakan pasukan AS," ungkap Kim Yo Jong.
"Kami menegaskan sekali lagi bahwa tidak ada perubahan dalam keinginan kami untuk membuat maniak terburuk yang meningkatkan ketegangan membayar harga atas tindakan mereka," sambungnya, dikutip dari VOA.
1. Korut sudah lakukan 3 kali uji coba senjata besar sepanjang tahun
Peluncuran rudal pada Senin menjadi uji coba senjata besar ketiga Korut sepanjang 2022. Sebelumnya, Korut mengancam untuk memberikan tanggapan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyusul latihan militer tahunan AS-Korsel. Korut memandang latihan gabungan sebagai persiapan invasi.
Dua hari sebelumnya, negara itu telah menembakkan dua rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 miliknya, yang dianggapnya sebagai latihan kejutan untuk menguji kemampuannya melakukan serangan balik.
Kantor berita pemerintah Korut, KCNA, mengatakan Pyongyang menembakkan dua roket 600 mm yang membidik target masing-masing sejauh 395 km (245 mil) dan 337 km (209 mil).
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, dua rudal tersebut terbang dengan ketinggian maksimum sekitar 100 km dan 50 km, dan menempuh jarak sekitar 350 km hingga 400 km sebelum akhirnya jatuh di luar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Jepang.