Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tembak Rudal Antarbenua Lagi, Korut: Kami Pantau Pergerakan Musuh!

Ilustrasi peluncuran rudal. (Pixabay.com/StockSnap)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal balistik antarbenua, Hwasong-15 pada Minggu (19/2/2023) kemarin. Uji coba ini diklaim Korut sebagai latihan ‘kejutan’.

Peluncuran rudal balistik antarbenua ini langsung dikecam oleh Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea Selatan. Jepang juga menyebut bahwa rudal Korut mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) miliknya.

1. Diluncurkan dari Bandara Pyongyang

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (20/2/2023), rudal balistik antarbenua ini diluncurkan dari Bandara Internasional Pyongyang. Rudal ini terbang hingga ketinggian 5.768 kilometer selama 4.015 detik sebelum mendarat.

Media pemerintah Korut, KCNA, menyebut rudal ini mendarat di Laut Timur Korea, istilah yang mereka pakai untuk Laut Jepang.

Sementara itu, pemerintah Jepang mengatakan bahwa rudal tersebut terbang selama 66 menit dan mampu menghantam daratan Amerika Serikat.

2. Peringatan dari Korut

Kim Yo-jong yang merupakan adik dari Pemimpin Korut, Kim Jong-un. twitter.com/NorthKoreaFirst

Selain itu, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korut, Kim Jong Un, juga mengeluarkan ancaman di mana mereka terus memantau pergerakan musuh.

“Kami akan mengawasi setiap gerakan musuh dan melakukan tindakan balasan yang sesuai dan sangat kuat terhadap siapa yang memusuhi kami,” kata Kim Yo Jong.

3. Pelanggaran terhadap resolusi DK PBB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau uji sistem peluncuran roket ganda super besar dalam gambar tanpa tanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada 28 November 2019. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Amerika Serikat (AS) menyebut peluncuran rudal antarbenua teranyar dari Korut ini jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Meskipun AS menilai bahwa peluncuran ini tidak menimbulkan ancaman langsung, tapi peluncuran ini berisiko mengacaukan situasi keamanan di kawasan,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson.

Watson menegaskan, AS mendesak negara-negara lain untuk segera mengutuk pelanggaran ini dan meminta Korut untuk duduk dan terlibat dalam dialog yang serius.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us