Jakarta, IDN Times - Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menuduh tentara dan polisi menembaki pengunjuk rasa dalam protes yang menuntut pembebasan Khan dari penjara. Banyak orang dilaporkan tewas dan terluka.
Pada Selasa (26/11/2024), puluhan ribu pendukung Khan menerobos blokade polisi yang terdiri dari kontainer pengiriman, memasuki ibu kota, dan bergerak menuju alun-alun D-Chowk, titik kumpul yang berada di pinggiran Zona Merah Islamabad.
Massa mundur setelah pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran untuk membubarkan pengunjuk rasa pada tengah malam.
Ali Amin Gandapur, ketua menteri provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut, menuduh pihak berwenang menggunakan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa yang damai. Ia menyebut ratusan orang mengalami luka tembak.
“Saya dan istri Imran Khan diserang secara langsung,” kata Gandapur dalam konferensi pers di kota Mansehra.
Istri Khan, Bushra Khan, yang memimpin protes tersebut, dilaporkan selamat tanpa cedera.