ilustrasi patung lambang NATO dan bendera anggota aliansi (Twitter.com/Jens Stoltenberg)
Dampak dari invasi Rusia ke Ukraina telah benar-benar dirasakan secara global. Harga energi mengalami lonjakan, harga pangan mulai naik, dan berbagai kebijakan keamanan telah direncanakan untuk diubah.
Contoh paling nyata adalah kebijakan ekspor senjata Jerman yang ketat, yang sebelumnya tidak memperbolehkan mengirim senjata ke daerah konflik. Akibat Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan pasukannya menyerang Ukraina, Berlin mengubah kebijakan tersebut.
Kali ini, NATO juga memiliki kebijakan lain terkait dari ancaman keamanan yang ditimbulkan Rusia.
"Apa yang kami lihat sekarang adalah kenyataan baru, normal baru bagi keamanan Eropa. Oleh karena itu, kami sekarang telah meminta komandan militer kami untuk memberikan opsi, untuk apa yang kami sebut pengaturan ulang, adaptasi jangka panjang NATO," kata Stoltenberg.
Dia berencana untuk menempatkan pasukan NATO secara permanen di daerah perbatasan timurnya. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi jika Rusia melakukan tindakan seperti yang telah dilakukan kepada Ukraina.