Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Prancis. (Twitter.com/joshuamills044)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Mali pada Selasa (5/10) waktu setempat memanggil Duta Besar Prancis setelah tersinggung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, beberapa waktu lalu. Pemanggilan tersebut menandakan hubungan antara Mali dengan Prancis semakin tegang.

1. PM Mali sementara menuding Prancis telah mengabaikan atas pengambilankeputusannya

Dilansir dari Aljazeera.com, Mali telah memanggil Duta Besar Prancis untuk menyatakan kekecamannya atas kritik yang disampaikan oleh Macron baru-baru ini terhadap pemerintah Mali.

Ketegangan tersebut terungkap setelah Negara Bagian Sahel di Mali sedang dalam pembicaraan dengan tentara bayaran Rusia.

Mali menyuarakan ketidaksenangannya kepada Duta Besar Prancis pada Selasa waktu setempat.

Kekecewaan tersebut diperlihatkan sepenuhnya di Majelis Umum PBB bulan September 2021 lalu, ketika Perdana Menteri Mali sementara, Choguel Kokalla Maiga, menuduh Prancis semacam pengabaian dalam penerbangan penuh atas keputusannya untuk mengurangi penempatan militernya di Sahel.

"Menteri Luar Negeri Mali meminta pihak berwenang Prancis untuk menahan diri, menghindari penilaian tersebut," ungkap pernyataan dari pihak Kementerian Luar Negeri Mali dalam pernyataannya seperti yang dilansir dari Aljazeera.com.

Mereka juga menambahkan bahwa Mali menginginkan pendekatan konstruktif berdasarkan saling menghormati.

2. Macron menganggap pemerintahan Mali saat ini tidak memiliki kredibilitas

Editorial Team

Tonton lebih seru di