Pada hari yang sama Arab Saudi resmi memasukkan kelompok Al-Qard Al-Hassan yang berbasis di Lebanon sebagai kelompok yang membantu teroris. Pasalnya, kelompok itu diduga memiliki hubungan dan membantu kelompok beraliran Syiah Lebanon yakni Hezbollah.
"Terdapat keterkaitan meliputi pendanaan kepada organisasi teroris Hezbolla dan pendanaannya, termasuk untuk membantu dalam kegiatan militernya" kata otoritas Arab Saudi.
Sesuai pernyataan itu, maka semua aset yang dimiliki oleh kelompok itu di dalam Kerajaan Arab Saudi akan dibekukan. "Semua kegiatan dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung bekerja sama untuk menguntungkannya dan berhubungan dengannya" tambahnya.
Arab Saudi selama bertahun-tahun memiliki hubungan buruk dengan Lebanon lantaran kuatnya pengaruh Hezbollah di dalam politik negara itu. Bahkan, Hezbollah diketahui juga mengirimkan pasukan ke Yaman untuk melawan koalisi negara Teluk (GCC) yang dipimpin Arab Saudi.
Peristiwa di Yaman termasuk salah satu bentuk Proxy War di Timur Tengah antara Arab Saudi dan Iran, yang merupakan pemimpin Islam aliran Sunni dan Syiah. Keduanya sudah menjadi rival utama selama bertahun-tahun dan sudah memutus hubungan diplomatik di tahun 2016, dilaporkan dari Reuters.