Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Koalisi Saudi Hancurkan 6 Drone Houthi di Langit Arab Saudi

Salah satu pesawat nirawak Pejuang Houthi yang berhasil ditembak jatuh oleh Pasukan Pemerintah Yaman di Wilayah Marib. twitter.com/Alsakaniali
Salah satu pesawat nirawak Pejuang Houthi yang berhasil ditembak jatuh oleh Pasukan Pemerintah Yaman di Wilayah Marib. twitter.com/Alsakaniali

Riyadh, IDN Times - Juru Bicara Pasukan Koalisi, Kolonel Turki Al-Maliki, pada hari Jumat (05/03), menyatakan bahwa Pasukan Koalisi berhasil menembak jatuh enam pesawat nirawak Pejuang Houthi yang menargetkan Wilayah Khamis Mushait, Arab Saudi.

Menanggapi serangan yang terjadi, Pemerintah Yaman dan Uni Emirat Arab mengecam aksi Houthi yang mencoba secara sengaja untuk menyerang pemukiman penduduk sipil dan melanggar hukum humaniter internasional, seperti yang dilansir dari Arab News

1. Houthi bertanggung jawab atas serangan yang terjadi

Tanpa basa-basi Pejuang Houthi yang sudah lama berseteru dengan Arab Saudi beserta Pasukan Koalisi langsung bersuara. Dikutip dari Reuters, Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Sarea, membenarkan jika Pejuang Houthi meluncurkan pesawat nirawak dalam dua gelombang, subuh dan sore hari, terhadap Wilayah Khamis Mushait.

Menurut Sarea, tujuh drone telah diluncurkan ke Khamis Mushait dimana menurutnya berhasil menghancurkan berbagai target di Bandara Internasional Abha dan Pangkalan Udara Raja Khalid yang terletak di daerah tersebut. Namun, pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi memastikan bahwa mereka telah berhasil mengamankan semua fasilitas yang menjadi target dan memusnahkan segala ancaman. 

2. Objek vital di Arab Saudi terus menjadi sasaran rudal dan drone buatan Iran

Ilustrasi Industri Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Intervensi Arab Saudi yang mendukung Pemerintah Yaman dalam Perang Saudara Yaman membuat berbagai wilayahnya menjadi target serangan Houthi. Selain serangan drone yang dilancarkan di hari Jumat (05/03), Pejuang Houthi sempat menyatakan jika mereka sebelumnya juga sudah melancarkan serangan rudal balistik ke fasilitas perminyakan milik Aramco di Wilayah Jeddah pada hari Kamis (04/03), dilansir dari Arab News.

Pejuang Houthi yang terus menggunakan rudal-rudal berkelas dari Iran terbukti berhasil membuat sistem pertahanan udara milik Arab Saudi yang dipersenjatai oleh Misil Patriot buatan Amerika Serikat, kewalahan dalam menghadapinya satu per satu. Sampai hari ini Pemerintah Arab Saudi belum mengkonfirmasi mengenai kebenaran dari pernyataan yang disampaikan Pihak Houthi terhadap serangan fasilitas minyaknya di Jeddah.   

3. Pertempuran semakin memuncak di Wilayah Marib

Ternyata selain serangan-serangan yang terjadi di Arab Saudi, kondisi pertempuran di sekitar Wilayah Marib, Yaman, ikut semakin panas. Dilaporkan Reuters, daerah Provinsi Marib yang kaya akan gas alam dan masih dikuasai oleh Pemerintah Yaman, terhitung sampai hari ini menjadi salah satu lokasi pertempuran tersengit antara Pejuang Houthi dan Pasukan Pemerintah Yaman yang dibantu Pasukan Koalisi Saudi. 

Sampai-sampai Pemerintah Amerika Serikat melalui kementerian keuangannya terpaksa menjatuhkan sanksi individual baru terhadap dua pimpinan Militer Houthi sebagai hukuman karena meningkatnya intensitas pertempuran Pejuang Houthi di Yaman dan serangannya terhadap Wilayah Arab Saudi.

Belum dapat dipastikan kapan dialog damai dapat segera dilakukan meskipun Washington sudah secara resmi sejak Februari lalu mencabut label teroris yang sudah melekat lama pada Pejuang Houthi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us