Terungkap! Momen Terakhir Jurnalis Jepang sebelum Mati di Myanmar

Jakarta, IDN Times - Momen terakhir jurnalis asal Jepang di Myanmar terungkap melalui kamera yang ditemukan setelah hilang selama belasan tahun.
Kenji Nagai, jurnalis video veteran Jepang, dibunuh pada tanggal 27 September 2007 selama Revolusi Saffron. Kameranya yang hilang akhirnya bisa diberikan kepada keluarganya pada Rabu (26/4/2023).
Revolusi diikuti oleh protes massal yang dipimpin oleh para biksu Buddha di beberapa kota melawan junta Myanmar memerintah selama 45 tahun. Kenji ditembak oleh seorang tentara dari jarak dekat, saat pengunjuk rasa melarikan diri dengan panik. Dia berguling telentang dan terluka parah akibat tembakan sebelum akhirnya meninggal.
1. Butuh waktu selama 16 tahun untuk bisa menemukan kamera Kenji
Adik Kenji, Noriko Ogawa, terus meminta kamera yang dipegang saat dia dibunuh untuk diletakkan di kuburannya di kampung halamannya di Imbari. Butuh 16 tahun agar kamera tersebut ditemukan kembali.
Apa yang terjadi pada kamera Kenji tidak jelas. Yang jelas, penemuan kamera itu tak lepas dari usaha Democratic Voice of Burma dan beberapa jurnalisnya yang meliput protes pada hari kejadian dan berhasil melacak kamera.
Mereka kemudian mengekstrak rekaman pada kamera sehingga karya video terakhir Nagai dapat dipertahankan. Penemuan itu membuat Noriko terbang ke Bangkok minggu ini untuk menerimanya.
"Saya pikir saudara laki-laki saya terjun langsung ke dalam kekacauan Revolusi Saffron, yakin dia bisa membantu Myanmar dengan memberi tahu dunia apa yang sedang terjadi," kata Noriko, dilansir BBC News.
"Saya tidak menganggap dia sebagai pahlawan meskipun dia kehilangan nyawanya. Saya lebih suka orang-orang mengingatnya sebagai seorang jurnalis yang bersedia untuk terus berjuang," tambahnya.