The Bangkok Post mengabarkan, penduduk sekitar penjara Krabi telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi Krabi dan otoritas penjara agar bersedia untuk merelokasi penjara itu dan dijauhkan dari area permukiman.
Sesuai isi dalam surat itu, penduduk menginginkan pemerintah untuk memindahkan penjara dari area pusat kota Krabi. Mereka juga meminta agar pembangunan penjara baru tidak lebih dari dua tahun lamanya.
Pasalnya, penjara Krabi diketahui berada di sekitar sekolah, gedung pemerintahan dan permukiman. Permintaan ini didorong insiden kerusuhan yang terjadi pada Kamis lalu dan menyulut kekhawatiran warga di sekitarnya.
Di sisi lain, Thailand selama ini memiliki lebih dari 300 ribu tahanan dan masuk dalam populasi tahanan terbesar di Asia. Maka dari itu, masalah kelebihan kapasitas penjara bukanlah hal baru di negeri Gajah Putih.
Namun, masalah ini makin buruk ketika pandemik COVID-19 melanda dan pemerintah setempat sudah membebaskan 50 ribu narapidana di awal tahun ini. Bahkan, Pemerintah Thailand melaporkan terdapat 86.432 kasus COVID-19 di dalam tahanan dan 185 di antaranya meninggal dunia, dikutip dari Vice.