Saat Greta Thunberg menjadi bintang sampul edisi pertama Vogue Scandinavia, dia dipotret oleh fotografer Swedia dan duo konservasionis Alexandrov Klum. Pada foto di sampul tersebut, Thunberg mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan daur ulang yang berkelanjutan dengan model trench coat berlapis-lapis kebesaran sambil duduk dengan kuda Islandia bernama Gandalf di hutan di luar Stockholm, dikutip dari CNN.
Thunberg pun membagikan foto halaman depan majalah tersebut di akun media sosialnya di Twitter yang diunggah pada 9 Agustus 2021. Dia mengkritik bagaiman industri fesyen memberi kontribusi besar pada perubahan iklim yang terjadi.
"Industri fesyen merupakan penyumbang besar bagi keadaan darurat iklim dan ekologi, belum lagi dampaknya terhadap pekerja dan komunitas yang tak terhitung jumlahnya yang dieksploitasi di seluruh dunia agar beberapa orang dapat menikmati fast fashion yang oleh banyak orang dianggap sebagai barang sekali pakai," ungkap Thunberg dalam postingannya.
Istilah 'fast fashion' digunakan untuk menggambarkan produksi pakaian yang cepat dan berbiaya rendah untuk melayani permintaan tren musiman.
"Banyak yang membuatnya tampak seolah-olah industri fesyen mulai mengambil tanggung jawab, menghabiskan jumlah fantasi untuk kampanye yang menggambarkan diri mereka sebagai 'berkelanjutan', 'etis', 'hijau, 'iklim netral' atau 'adil'. Tapi mari kita perjelas: Ini bukan apa-apa selain greenwash murni," Thunberg menambahkan.
Dia juga menyerukan perubahan sistem, Thunberg juga mengatakan fesyen tidak dapat diproduksi secara massal atau dikonsumsi secara berkelanjutan seperti dunia dibentuk saat ini.