Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selain Greta Thunberg, 7 Kisah Aktivis Cilik Ini Bikin Kagum

Pin.it/bbc.co.uk
Pin.it/bbc.co.uk

Nama Greta Thunberg tengah viral dewasa ini, gadis berusia 16 tahun mengkritik sejumlah pemimpin dunia yang hadir dalam sidang PBB di New York, Amerika Serikat yang dilaksanakan pada Senin (23/9/2019) hingga Kamis (26/9/2019). Greta menganggap mereka tidak bisa menangani isu perubahan iklim dengan baik.

Usia tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk menyuarakan aspirasinya. Selain Greta Thunberg, inilah 7 kisah aktivis cilik dunia yang bikin kagum!

1. Malala Yousufzai

Pin.it/sasha womens ideas
Pin.it/sasha womens ideas

Pada tahun 2011 Malala ditembak oleh kelompok Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP). Gadis yang saat itu berusia 14 tahun mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari kelompok Taliban di Kota Mingora.

Hal tersebut terjadi lantaran Malala menolak kelompok tersebut yang mengekang hak perempuan untuk bersekolah. Insiden tersebut menjadi sorotan pemerintah Pakistan dan sejumlah pemimpin dunia. Malala menyita perhatian ketika berumur 11 tahun, kala itu ia menulis blog ke BCC yang memuat tentang kejahatan yang dilaukan Taliban di Lembah Swat. Di daerah tersebut anak-anak perempuan dilarang keras untuk pergi sekolah.

Atas aksinya tersebut Malala mendapatkan penghargaan dari pemerintah Pakistan dan mendapat nominasi untuk meraih penghargaan dunia.

2. Bana Alabed

Pin.it/cultura colectiva
Pin.it/cultura colectiva

Gadis berusia 7 tahun asal Aleppo ini menjadi viral ketika ia men-tweet tentang kehidupan yang mencekam di Aleppo. Bana juga menceritakan penderitaan mereka selama di Kota Suriah sejak serangan Rusia dan rezim Assad beserta milisi sekutu Syiah.

Bana menjadi sorotan dunia ketika ia dikabarkan diculik dan menghilang selama seminggu. Bersyukur Bana akhirnya berhasil ditemukan dengan selamat.

3. Emma Gonzalez

Pin.it/huffingtonpost.com
Pin.it/huffingtonpost.com

Gadis remaja ini menjadi sorotan dunia ketika ia mengikuti unjuk rasa yang diikuti pelajar se- Amerika Serikat pada tahun 2018 lalu. Emma berperan sebagai penggagas, koordinator dan pembicara saat aksi ujuk rasa yang bertema Match for Our Lives berlangsung.

Pidatonya kala itu diakui sebagai salah satu pernyataan politi paling kuat. Ia mengakhiri pidato dengan kalimat “ berjuanglah untuk hidupmu, sebelum orang lain yang melakukannya untuk mu”.

4. Samantha Smith

allthatinsteresting.com
allthatinsteresting.com

Pada tahun 1982, Smith yang kala itu berumur 13 tahun menulis surat mengenai ketakutannya terhadap perang nuklir. Yang pada saat itu Amerika dan Uni Soviet tengah perang dingin.

Surat yang ia tulis tersebut mendapat respon yang baik dari Sekretaris Jendral Partai Komunis Uni Soviet Yuri Andropov pada saat itu.

Smith juga mendapatkan perhatian dunia karena aktif berpartisipassi dalam kegiatan perdamaian di Jepang, ia juga mendapatkan julukan “Duta Kebaikan”.

5. Akash

erabaru.net
erabaru.net

Aksi bocah berusia 7 tahun dari Padur, India ini bikin kagum. Disaat kebanyakan anak seusianya masih bermain-main menikmati masa kanak-kanak, ia memilih jalan lain untuk menginspirasi banyak orang.

Aksi Akash jadi sorotan ketika ia berinisiatif untuk membersihkan sumber air seluaas 10 hektar di desanya, Padur, sebuah desa di pinggiran Chennai. Sumber air yang menjadi penopang hidap rakyat sekitarnya tersebut telah dipenuhi banyak sampah plastik dan kimia.

Dengan bantuan lebih dari 100 relawan, Akash melakukan pembersian terhadap sumber air tersebut. Wah, meskipun usianya masih sangat belia Akash memiliki jiwa sosial yang patut diacungi jempol ya, readers.

6. Hailey Ford

penyidikinfo.blogspot.com
penyidikinfo.blogspot.com

Seorang aktivis cilik berusia 9 tahun yang memiliki jiwa sosial terhadap sesamanya. Hailey membangun rumah tinggal untuk para tunawisma di lingkungan sekitarnya. Rumah tersebut dibangun dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Bersama ibunya, Hailey mendapatkan bantuan hibah dari yayasan amal Together Rising sebesar USD3.000.

7. Jack Andraka

blog.ted.com
blog.ted.com

Seorang remaja yang saat itu berusia 15 tahun berhasil menemukan metode mendeteksi kanker pankreas 168 kali lebih cepat dan 1.000 kali lebih murah dibanding penemuan terdahulu. Dengan temuannya ini Jack Andraka mendapat penghargaan dalam lomba Intel International Science and Engineering.

Itulah kisah aktivis cilik dari berbagai penjuru dunia. Sangat inspiratif dan membuat kagum. Dari kisah tersebut membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk menginpirasi dan tidak ada aksi kebaikan yang terlalu kecil untuk mengubah dunia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amirah Handayani
EditorAmirah Handayani
Follow Us