Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)

Intinya sih...

  • Kematian pertama pasukan AS sejak kejatuhan Assad

  • Serangan terjadi saat prajurit AS melakukan pertemuan pemimpin kunci sebagai bagian operasi kontra-terorisme di Palmyra, Suriah tengah.

  • Identitas korban ditahan hingga keluarga diberi tahu, dengan tiga prajurit luka dilaporkan membaik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Sabtu (13/12/2025), berjanji melakukan retaliasi serius setelah tiga warga AS tewas dalam serangan di Suriah. Insiden tersebut diduga dilakukan oleh ISIS di wilayah Palmyra.​

Serangan menewaskan dua prajurit Angkatan Darat AS dan seorang penerjemah sipil AS, sementara tiga prajurit lain luka-luka. Trump menyebut korban sebagai patriot hebat.​

1. Kematian pertama pasukan AS sejak kejatuhan Assad

Serangan terjadi saat prajurit AS melakukan pertemuan pemimpin kunci sebagai bagian operasi kontra-terorisme di Palmyra, Suriah tengah. Penyerang tunggal ISIS melakukan penyergapan dan kemudian dibunuh oleh pasukan mitra AS.​

Pentagon menyatakan identitas korban ditahan hingga keluarga diberi tahu, dengan tiga prajurit luka dilaporkan membaik. Insiden ini jadi kematian pertama bagi pasukan AS di Suriah sejak jatuhnya Bashar al-Assad setahun lalu.​

“Pasukan sedang melakukan keterlibatan dengan pemimpin kunci sebagai bagian dari operasi kontra-terorisme AS,” ujar juru bicara Pentagon, Sean Parnell, di media sosial, dilansir Washington Times.​

2. Trump janjikan aksi balasan untuk tiga patriot hebat

Presiden Donald Trump menulis di platform Truth Social bahwa serangan ISIS terhadap AS dan Suriah terjadi di wilayah berbahaya yang belum sepenuhnya dikuasai pemerintah Suriah, serta menyebutkan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa sangat marah atas insiden tersebut.

Trump juga menyatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa AS akan melakukan pembalasan, sambil menyebut korban sebagai tiga patriot hebat. Sementara itu, Sekretaris Pertahanan AS, Pete Hegseth, memperingatkan penyerang potensial akan menghadapi konsekuensi keras.

“Ini adalah serangan ISIS terhadap AS dan Suriah, di bagian Suriah yang sangat berbahaya dan belum sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, sangat marah dan terganggu oleh serangan ini. Akan ada balasan yang sangat serius,” tulis Trump di Truth Social, dilansir Military Times.​

3. Evakuasi korban ke garnisun al-Tanf

AS menempatkan ratusan pasukannya di Suriah timur sebagai bagian dari koalisi melawan ISIS, yang telah dikalahkan secara militer pada 2019 meskipun sel-sel tidurnya tetap aktif dengan estimasi 5.000-7.000 pejuang di Suriah dan Irak menurut PBB.

Korban dibawa dengan helikopter ke garnisun al-Tanf yang terletak di dekat perbatasan Irak–Yordania. Sementara itu, kantor berita Suriah SANA melaporkan bahwa dua anggota pasukan keamanan Suriah terluka. Menurut Observatorium HAM Suriah, pelaku serangan diduga merupakan anggota militer Suriah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team