Jakarta, IDN Times - Swedia dan Finlandia dalam waktu dekat dikabarkan akan segera mendaftar menjadi anggota NATO. Tapi Turki yang telah menjadi anggota aliansi tersebut sejak 1950-an, memberikan sinyal tidak memberikan dukungan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia tidak menyambut positif keinginan dua negara Nordik tersebut. Menurutnya, salah satu kelompok yang mereka anggap teroris, banyak yang bersembunyi di Swedia.
Erdogan juga menyinggung keanggotaan Yunani di NATO. Dia menilai pemerintahan Turki sebelumnya telah membuat kesalahan dengan menerima negara tetangganya itu. Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir, Yunani dan Turki kerap bersengketa dalam urusan perbatasan dan masalah lain.