Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Filipina (Pexels.com/Emmanuel Nicolas Jr.)
bendera Filipina (Pexels.com/Emmanuel Nicolas Jr.)

Intinya sih...

  • Topan Kalmaegi melemah tapi anginnya tetap kencang

  • Helikopter penyelamat jatuh di dekat Agusan del Sur di Pulau Mindanao

  • Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak tiga orang tewas dan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat topan yang melanda Filipina tengah, menurut badan penanggulangan bencana negara tersebut. Topan Kalmaegi telah membanjiri wilayah yang luas, termasuk seluruh kota di Pulau Cebu.

Rekaman video menunjukkan orang-orang berlindung di atap rumah, sementara mobil dan kontainer pengiriman tersapu di jalan-jalan. Nahas, sebuah helikopter bantuan jatuh akibad topan.

“Sebuah helikopter militer yang dikerahkan untuk membantu upaya bantuan jatuh di Pulau Mindanao utara,” kata Angkatan Udara Filipina (PAF), dikutip dari BBC, Selasa (4/11/2025).

Belum diketahui apakah ada korban selamat dari kecelakaan tersebut.

1. Topan melemah tapi anginnya tetap kencang

Topan, yang secara lokal disebut Tino, telah melemah sejak mendarat Selasa pagi, tetapi terus membawa angin dengan kecepatan lebih dari 80 mph (130 km/jam). Topan ini diperkirakan akan bergerak melintasi wilayah kepulauan Visayas dan keluar ke Laut Cina Selatan pada Rabu (5/11).

"Situasi di Cebu benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," kata gubernur provinsi Pamela Baricuatro dalam sebuah unggahan Facebook.

"Kami menduga angin akan menjadi bagian yang berbahaya, tetapi airlah yang benar-benar membahayakan warga kami. Banjirnya sungguh dahsyat," kata dia.

Don del Rosario, 28 tahun, termasuk di antara warga Kota Cebu yang mencari perlindungan di lantai atas saat badai mengamuk. “Saya sudah tinggal di sini selama 28 tahun, dan sejauh ini ini adalah yang terburuk yang pernah kami alami," ujarnya.

2. Helikopter penyelamat jatuh

Dalam sebuah pernyataan, PAF mengatakan sebuah helikopter penyelamat jatuh di dekat Agusan del Sur di Pulau Mindanao.

"Komunikasi dengan helikopter terputus, yang langsung memicu dimulainya operasi pencarian dan penyelamatan," katanya, seraya menambahkan bahwa detail lebih lanjut akan dirilis setelah terverifikasi.

Secara total, hampir 400.000 orang dievakuasi dari jalur topan, ujar Rafaelito Alejandro, wakil administrator di Kantor Pertahanan Sipil, dalam konferensi pers.

3. Filipina dihantam badai dan topan sebanyak 20 kali per tahun

Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun. Yang terbaru terjadi hanya sebulan setelah dua topan beruntun menewaskan lebih dari selusin orang dan merusak infrastruktur serta tanaman. Topan Super Ragasa, yang dikenal warga setempat sebagai Nando, melanda pada akhir September, diikuti dengan cepat oleh Topan Bualoi, yang dikenal warga setempat sebagai Opong.

Beberapa bulan sebelumnya, musim hujan yang luar biasa basah menyebabkan banjir besar, memicu kemarahan dan protes atas sistem pengendalian banjir yang belum selesai dan di bawah standar yang telah disalahkan atas korupsi.

Pada 30 September, puluhan orang tewas dan terluka setelah gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo melanda Filipina tengah. Cebu menanggung beban kerusakan terberat.

Editorial Team