Jakarta, IDN Times - Pemerintah Transnistria, pada Senin (8/5/2023), meminta Rusia agar mengirimkan pasukan tambahan ke wilayahnya. Pihaknya menganggap jumlah tentara Rusia di teritori pecahan Moldova itu belum cukup di tengah ketegangan situasi di perbatasan Ukraina.
Pada Maret, Transnistria mengklaim telah menggagalkan serangan dari Badan Keamanan Ukraina (SBU) untuk membunuh Presiden Transnistria, Vadim Krasnoselsky.
Sementara, Moldova tidak dapat memastikan kebenaran kabar yang diklaim wilayah separatis pro-Rusia tersebut.