Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Trinidad dan Tobago. (Albert Sydney, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
Ilustrasi bendera Trinidad dan Tobago. (Albert Sydney, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Trinidad dan Tobago mengumumkan keadaan darurat untuk melawan meningkatnya pembunuhan oleh geng kriminal pada Senin (30/12/2024). Kebijakan itu membuat polisi boleh melakukan penggeledahan dan penangkapan tanpa surat perintah selama dua hari ke depan.

Sepanjang 2024, negara itu telah mencatat 623 kasus pembunuhan, meningkat dari 577 pembunuhan yang tercatat pada 2023 dan 599 pembunuhan pada 2022. Ada 551 kasus penembakan tercatat hingga 26 Desember 2024.

1. Keadaan darurat diterapkan setelah menerima saran dari polisi

Jaksa Agung Stuart Young mengatakan, keadaan darurat tidak akan mencakup jam malam atau membatasi aktivitas untuk meminimalkan dampak ekonomi. Otorisasi bagi polisi untuk melakukan penggeledahan dan penangkapan tanpa surat perintah dapat diperpanjang hingga tujuh hari oleh hakim.

"Keadaan yang mengharuskan dideklarasikannya keadaan darurat publik didasarkan pada saran dari Kepolisian Trinidad dan Tobago kepada Dewan Keamanan Nasional mengenai meningkatnya aktivitas kriminal yang membahayakan keselamatan publik," kata kantor Perdana Menteri Keith Rowley, dikutip dari France 24.

Negara tersebut sebelumnya pernah menerapkan keadaan darurat dengan alasan yang sama pada 2011, tapi penerapannya terbatas pada titik tertentu yang rawan kejahatan.

2. Pembunuhan yang baru-baru ini terjadi

Ilustrasi pembunuhan. (Unsplash com/Maxim Hopman)

Young mengatakan, sepanjang Desember negara itu telah mencatat 61 kasus pembunuhan. Kasus yang terjadi termasuk penembakan pada 28 Desember terhadap satu orang, dengan senjata otomatis kaliber tinggi di luar kantor polisi dan insiden kurang dari 24 jam kemudian yang menewaskan lima orang dan melukai satu di Port of Spain, dilansir dari CNN.

Menteri Keamanan Nasional Fitzgerald Hinds menyampaikan, dua orang lainnya tewas pada 27 Desember, satu orang dalam insiden terkait geng, satu lagi dalam situasi rumah tangga, dan 15 orang lainnya tewas dalam insiden terkait senjata api sejak 23 Desember.

Hinds mengatakan bahwa polisi menganggap gelombang insiden terbaru ini sebagai wabah kekerasan geng. Militer akan membantu menegakkan keadaan darurat.

3. Pemerintah berusaha mengatasi kekerasan senjata

Ilustrasi senjata api. (Pexels.com/Dan Galvani Sommavilla)

Young menyampaikan, penggunaan senjata api berkaliber tinggi oleh geng kriminal telah membuat kekerasan baru-baru ini menjadi sangat memprihatinkan. Hal itu mendorong diberlakukannya keadaan darurat.

"Peluang untuk bertahan hidup sangat kecil karena kecepatan dan kaliber senjata ini. Ini menjadi perhatian utama bukan hanya bagi kami di Trinidad dan Tobago, tetapi juga di seluruh wilayah CARICOM (Komunitas Karibia)," katanya.

Jaksa agung juga menyampaikan pemerintah sedang melakukan kontak dengan Amerika Serikat (AS), yang merupakan negara asal dari senjata berkaliber tinggi, untuk membahas cara mengendalikan situasi. Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS mencatat lebih dari 7 ribu senjata api yang disita oleh negara-negara Karibia dari 2018- 2022 berasal dari AS.

Departemen Luar Negeri AS mengaitkan kejahatan di negara itu dengan aktivitas geng kriminal dan narkotika. Pada Juli, departemen itu menetapkan nasihat perjalanan untuk Trinidad dan Tobago ke Level 3, yang menyarankan untuk mempertimbangkan kembali perjalananan karena terorisme dan penculikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team