PBB telah memperingatkan bahwa stok makanan telah menipis di Gaza. Begitu pula persediaan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjaga agar generator cadangan rumah sakit tetap beroperasi, telah mencapai tingkat yang sangat rendah.
Israel sebelumnya mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan bantuan masuk dari wilayahnya sampai Hamas melepaskan sekitar 200 orang yang disandera oleh kelompok tersebut. Selain itu, bantuan diizinkan masuk melalui Mesir selama bantuan tersebut tidak sampai ke tangan Hamas.
Negara-negara Barat telah berupaya untuk mengevakuasi pemegang paspor asing dari Gaza, dan Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan setiap pembukaan perbatasan pada Sabtu dapat memungkinkan orang asing meninggalkan wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi perbatasan pada Jumat (20/10/2023), dalam upaya untuk mendorong pengiriman bantuan. Ia mengatakan bahwa mekanisme pemeriksaan bantuan yang diminta oleh Israel masih dikembangkan dan pengiriman bantuan tidak boleh dikaitkan dengan pembebasan sandera atau evakuasi orang asing.
“Kami telah meningkatkan kemampuan logistik dan operasional Bulan Sabit Merah dengan menambah lebih banyak sukarelawan dan mobil,” kata Mahmoud Abu Atta, dari Bulan Sabit Merah Palestina, ketika ia memasuki Penyeberangan Rafah sisi Palestina untuk menerima bantuan.
“Kami sudah menyewa gudang di Khan Younis dan Rafah. Ada bahan pangan dan obat-obatan,” ujarnya.