Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk pertama kalinya mengakui adanya keraguan soal dampak serangan bom terhadap fasilitas program nuklir Iran. Penilaian dari Departemen Pertahanan AS atau Pentagon yang bocor menyebut bahwa program nuklir Iran hanya tertunda beberapa bulan, bukan hancur total.
“Intelijen sangat tidak meyakinkan,” kata Trump kepada wartawan di KTT NATO di Den Haag, dikutip dari The Guardian, Rabu (25/6/2025).
Pada saat yang sama, laporan CNN mengungkap penilaian awal Badan Intelijen Pertahanan (DIA) yang menyebut situs Fordow dan fasilitas bawah tanah Natanz tetap utuh. Komponen utama seperti sentrifugal diperkirakan bisa kembali beroperasi dalam hitungan bulan. The Washington Post menyebut laporan itu dikategorikan masuk tingkat kepercayaan rendah, namun analisis lanjutan dikhawatirkan menemukan kerusakan lebih kecil dari perkiraan.