Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Donald Trump dengan bagan tarif resiprokal pada 2 April 2025 di Gedung Putih (flickr.com/The White House)
Donald Trump dengan bagan tarif resiprokal pada 2 April 2025 di Gedung Putih (flickr.com/The White House)

Intinya sih...

  • Donald Trump mengumumkan negara-negara yang berpihak pada BRICS akan dikenakan tambahan tarif sebesar 10 persen.

  • Trump mengonfirmasi AS akan mulai mengirimkan surat pada hari Senin. Ia merinci tarif khusus negara dan perjanjian apa pun yang dicapai dengan berbagai mitra dagang.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan negara-negara yang berpihak pada BRICS akan dikenakan tambahan tarif sebesar 10 persen. Ia tidak menjelaskannya lebih lanjut.

"Setiap negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika BRICS, akan dikenakan TARIF TAMBAHAN sebesar 10 persen. Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini," kata Trump dalam unggahan di Truth Social.

Melansir CNBC, Senin (7/7/2025), pengumuman ini disampaikan Trump pada saat pemimpin negara-negara BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil untuk pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Kelompok BRICS meliputi Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Indonesia, dan Iran. Lantas bagaimana nasib Indonesia?

1. Presiden Prabowo hadir ke KTT BRICS di Brasil

Blok tersebut menggambarkan dirinya sebagai forum koordinasi politik dan diplomatik bagi negara-negara dari belahan bumi selatan dan untuk koordinasi di berbagai bidang.

Presiden Prabowo Subianto menghadiri pertemuan tersebut. Ini kehadiran perdananya di BRICS setelah Indonesia bergabung sebagai anggota.

Presiden China Xi Jinping mengirim Perdana Menteri Li Qiang ke pertemuan tersebut, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin hadir secara daring.

2. Tenggat waktu tarif Trump

Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)

Secara terpisah, Trump mengonfirmasi AS akan mulai mengirimkan surat pada hari Senin. Ia merinci tarif khusus negara dan perjanjian apa pun yang dicapai dengan berbagai mitra dagang.

"Bisa jadi 12, mungkin 15 (surat). Kami juga telah membuat kesepakatan, jadi kami akan memiliki kombinasi surat dan beberapa kesepakatan telah dibuat," tutur Trump.

Dengan penangguhan tarif selama 90 hari yang diumumkan sebelumnya yang akan berakhir pada 9 Juli, Trump ditanya apakah tarif baru akan mulai berlaku minggu ini atau 1 Agustus, seperti yang disarankan beberapa pejabat.

"Saya pikir kita akan menyelesaikan sebagian besar negara pada tanggal 9 Juli, ya. Baik surat atau kesepakatan," ucap Trump.

3. Negosiasi tarif Indonesia-AS

Pertemuan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Mendag AS Howard Lutnick (Dok Kemenko Perekonomian)

Pemerintah Indonesia hingga kini masih menanti dengan penuh cemas terkait keputusan akhir Trump untuk tarif resiprokal yang direncanakan mulai berlaku pada 9 Juli 2025 mendatang. Tarif resiprokal yang dikenakan Trump terhadap sejumlah produk asal Indonesia mencapai 32 persen.

Berdasarkan dokumen yang diterima IDN Times, pemerintah Indonesia menawarkan berbagai bentuk kerja sama sebagai respons atas kebijakan tarif tersebut. Salah satu upayanya adalah pembelian produk asal AS senilai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp550,8 triliun (kurs Rp16.200 per dolar AS).

Langkah tersebut ditujukan untuk membuka peluang penghapusan hambatan tarif maupun non-tarif terhadap produk Indonesia di pasar AS.

Editorial Team