ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato
Seperti dilaporkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Ri mengklaim negaranya hanya meminta penghapusan lima sanksi, terutama yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat Korea Utara.
"Apa yang kami tawarkan bukan penghapusan seluruh sanksi, tapi hanya parsial," ujar Ri di salah satu ruangan Melia Hotel di mana Kim menginap. Ini berbeda dengan pernyataan Trump pada konferensi pers yang dilakukan sekitar pukul dua siang usai bertemu Kim.
Salah satu yang menjadi hambatan dalam pertemuan Trump dan Kim adalah fasilitas nuklir Yongbyon. Trump mengatakan bahwa Korea Utara menolak untuk menghentikan operasional di area tersebut jika Amerika Serikat tak bersedia menghapus seluruh sanksi terlebih dulu.
Berbeda dengan Trump, Ri justru mengatakan bahwa pihaknya menawarkan "untuk secara permanen dan total menhancurkan seluruh fasilitas produksi bahan nuklir di Yongbyon, termasuk plutonium dan uranium".
Ia bahkan menambahkan negaranya bersedia melakukan itu dengan "pengawasan pakar Amerika dan melalui operasi gabungan antara teknisi dua negara jika Amerika Serikat menghapus sebagian sanksi".