Ilustrasi fasilitas nuklir Iran (Twitter.com/Iran_Newsroom)
Para pejabat AS dan Iran telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan sejak April untuk mencapai kesepakatan nuklir guna mencegah perang. Posisi yang dinyatakan Trump adalah bahwa Iran tidak akan pernah diizinkan untuk memperoleh bom nuklir.
Teheran menyangkal sedang berupaya memperoleh senjata nuklir, tetapi menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk memperkaya uranium di dalam negeri, sebuah proses mengubah atom uranium untuk menghasilkan bahan bakar nuklir.
Namun para pejabat AS telah menyarankan bahwa Iran harus melepaskan kemampuan pengayaannya untuk memastikan bahwa mereka tidak dapat memiliterisasi program nuklirnya.
Meskipun tampaknya menemui jalan buntu, pembicaraan terus berlanjut. Para pejabat AS dan Iran dijadwalkan untuk mengadakan putaran keenam negosiasi di Oman pada Minggu.
Trump sebelumnya menyatakan optimisme tentang peluang untuk mencapai kesepakatan. Namun ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Awal minggu ini, Iran mengatakan telah memperoleh banyak sekali dokumen rahasia tentang persenjataan nuklir Israel yang tidak dideklarasikan.
Meskipun Israel belum secara terbuka mengatakan akan menyerang Iran, langkah AS untuk mengevakuasi sebagian kedutaannya di Baghdad dan menarik personel dari pos diplomatik di seluruh Timur Tengah pada Rabu menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan dapat terjadi.
Selain itu, pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA) mengeluarkan resolusi, yang diajukan oleh AS, Inggris, Prancis, dan Jerman, pada Kamis yang menuduh Iran gagal mematuhi kewajiban nuklirnya. Teheran dengan tegas menolak tindakan tersebut, menuduh Washington dan sekutunya mengeksploitasi badan internasional tersebut secara politis.
Selama masa jabatan pertamanya, pada 2018, Trump membatalkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang membuat Iran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional terhadap ekonominya.
Sejak saat itu, AS telah menumpuk sanksi terhadap Iran. Teheran telah menanggapi dengan meningkatkan program nuklirnya.