New York, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali sikap proteksionis pemerintahannya dalam pidato di hadapan para pemimpin dunia di Sidang Majelis Umum PBB. Ia menyatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga sebagai alat untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.
“Di Amerika Serikat, kami ingin perdagangan dan hubungan dagang yang kuat dengan semua negara. Kami ingin membantu negara-negara lain. Kami akan membantu negara-negara lain. Tetapi perdagangan itu harus adil dan timbal balik,” kata Trump.
Pernyataan ini menjadi penegasan atas arah kebijakan perdagangan AS yang kerap mendapat sorotan karena dianggap bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas.
Dalam pidatonya, Trump menuduh ada negara-negara yang selama ini merusak sistem perdagangan internasional dengan melanggar aturan. Menurutnya, hal ini berdampak buruk bagi negara-negara lain yang justru berupaya mematuhi aturan.
“Itulah sebabnya Amerika Serikat sekarang menerapkan tarif terhadap negara lain. Sama seperti tarif yang selama bertahun-tahun diterapkan kepada kami di bawah pemerintahan saya, tarif digunakan sebagai mekanisme pertahanan,” tegas Trump.
Langkah ini, menurut Trump, merupakan bentuk pembalikan dari praktik tidak adil yang selama ini merugikan AS. Ia menekankan bahwa tarif adalah cara untuk menyeimbangkan kembali arena perdagangan global.
Trump juga menekankan bahwa kebijakan tarif akan membantu memastikan sistem perdagangan global tetap berfungsi dengan adil dan berkelanjutan.
“Tarif akan memastikan sistem ini berjalan untuk semua orang dan berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.
Pidato Trump tersebut menambah panjang daftar pernyataan kontroversialnya mengenai kebijakan perdagangan internasional. Banyak negara mitra dagang, termasuk China dan Uni Eropa, sebelumnya sudah menyampaikan kritik keras terhadap kebijakan tarif AS yang dianggap merugikan kerja sama global.