Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pasukan Garda Nasional AS berjaga saat aksi protes di Los Angeles. (U.S. Northern Command, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Donald Trump menarik 2 ribu personel Garda Nasional dari Los Angeles (LA), California, pada Selasa (15/7/2025). Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, memerintahkan penarikan itu dengan alasan situasi anarki di kota tersebut telah mereda.

Pasukan itu sebelumnya dikerahkan pada Juni untuk merespons protes terhadap razia imigrasi skala besar oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE). Pengerahan tersebut telah memicu konflik antara pemerintah federal dan pejabat negara bagian California, dilansir The Guardian.

1. Latar belakang pengerahan Garda Nasional ke LA

Total 4 ribu personel Garda Nasional dan 700 Marinir dikerahkan ke Los Angeles untuk melindungi properti federal. Namun, Gubernur California Gavin Newsom dan Wali Kota LA Karen Bass menentang langkah tersebut.

Mereka melayangkan gugatan hukum dan menyebut pengerahan itu ilegal serta inkonstitusional. Meskipun digugat, pengadilan banding federal kemudian mengizinkan pemerintahan Trump untuk mempertahankan kendali atas pasukan.

Keputusan itu memicu perdebatan mengenai penggunaan militer di dalam negeri. Gugatan dari California juga menyoroti bagaimana pengerahan tersebut menguras sumber daya di tengah puncak musim kebakaran hutan.

"Saat negara bagian menghadapi keadaan darurat yang bersamaan, sumber daya Garda Nasional bisa menjadi sangat terbatas," tulis gugatan itu, dilansir The Hill.

2. California klaim berhasil membuat Trump mundur

Pentagon menyatakan kehadiran militer diperlukan untuk menjamin keamanan agen ICE saat bertugas di lapangan. Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, mengklaim Garda Nasional telah sukses menjalankan misinya di Los Angeles.

Namun, Bass menyebut penarikan tersebut adalah hasil dari perlawanan kuat dan terorganisir dari warga Los Angeles. Dia menilai gugatan mereka juga telah mempengaruhi pemerintah federal untuk menarik pasukan.

Gugatan itu berujung pada putusan hakim yang melarang petugas menahan orang hanya berdasarkan ras atau bahasa yang mereka gunakan.

“Ini terjadi karena warga Los Angeles bersatu dan berdiri kuat. Kami mengorganisir protes damai, kami berkumpul di rapat umum, kami membawa pemerintahan Trump ke pengadilan, semua ini mengarah pada penarikan hari ini,” kata Bass, dilansir CBC.

3. Lebih dari 2 ribu pasukan federal masih di LA

Operasi ICE dilaporkan telah menciptakan gangguan dan ketakutan bagi komunitas imigran. Seorang wali kota setempat yang merupakan veteran marinir menggambarkan operasi tersebut sebagai kampanye teror domestik dan perang psikologis terhadap penduduk.

Otoritas federal dilaporkan melakukan penangkapan massal di berbagai lokasi publik, dari taman hingga lahan pertanian. Dalam beberapa kasus, warga negara AS yang tidak terkait ikut tertahan dalam operasi razia tersebut.

Meskipun terjadi penarikan, misi federal di Los Angeles belum sepenuhnya berakhir. Sebanyak 2 ribu personel Garda Nasional dan sekitar 700 marinir dilaporkan masih tetap ditempatkan di kota tersebut.

Pasukan yang tersisa memiliki mandat terbatas untuk menahan individu yang dianggap mengancam properti federal. Namun, mereka tidak berwenang melakukan penangkapan sendiri dan harus menyerahkan individu tersebut kepada pihak kepolisian, dilansir CNBC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama