Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Burundi Martin Niteretse mengatakan bahwa negaranya menangguhkan hubungan diplomatik dengan Rwanda. Dia juga mengatakan menutup perbatasan dan akan mendeportasi warga Rwanda dalam pengumuman yang disampaikan pada Kamis (11/1/2024).
Langkah Burundi itu dilakukan setelah bulan lalu, Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye menuduh Rwanda mendukung pemberontak Red Tabara. Kelompok tersebut dianggap Gitega sebagai kelompok teror.