Dilansir dari Reuters, Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 31 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Minggu. Hampir setengah dari kematian tersebut terjadi di wilayah utara, tempat pasukan Israel melancarkan operasi militer selama sebulan terakhir.
Warga Palestina menyebut serangan udara dan darat yang baru serta pengungsian paksa sebagai bentuk pembersihan etnis yang bertujuan mengosongkan dua kota di Gaza utara dan satu kamp pengungsi guna menciptakan zona penyangga. Namun, Israel membantahnya, dengan mengatakan bahwa mereka berupaya melawan pejuang Hamas yang melancarkan serangan dari tempat-tempat itu.
Pada Minggu malam, pejabat kesehatan di Rumah Sakit Kamal Adwan dekat Beit Lahiya melaporkan bahwa fasilitas tersebut terkena tembakan tank Israel dan menyebabkan satu pasien anak terluka parah. Tembakan tank itu juga mengenai pasokan air, halaman, dan unit perawatan intensif neonatal.
Hussam Abu Safiya, direktur rumah sakit, mengatakan bahwa insiden itu terjadi setelah delegasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi fasilitas tersebut dan mengevakuasi beberapa pasien. Ia juga meminta lembaga bantuan untuk mengirimkan tim medis khusus ke rumah sakit di Gaza utara yang telah kewalahan menangani banyaknya korban luka.
Lebih dari 43 ribu warga Palestina telah tewas dan 102 ribu lainnya terluka akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak tahun lalu. Konflik tersebut terjadi setelah pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 lainnya disandera.