Jakarta, IDN Times - Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, pada Sabtu (14/1/2023), mengatakan bahwa negaranya kehabisan waktu untuk meratifikasi tawaran keanggotaan NATO oleh Swedia dan Finlandia. Kahin mengatakan ratifikasi itu tergantung dengan janji kontraterorisme, khususnya Stockholm.
Swedia dan Finlandia mengajukan diri untuk menjadi anggota NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina. Dua negara Nordik itu berpendapat keamanan Eropa telah terancam sehingga memutuskan untuk mengakhiri kenetralan mereka.
Tapi untuk diterima di NATO, semua negara anggota saat ini harus memberikan persetujuan, tidak ada terkecuali. Namun Turki belum bisa melakukannya jika semua syarat yang diajukan Ankara belum dituruti oleh Swedia dan Finlandia.