Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok bereaksi atas pengumuman Twitter dan Facebook pasca-kedua media sosial itu menghapus sejumlah akun dengan aktivitas mencurigakan terkait demonstrasi di Hong Kong.

Meski begitu, pemerintah tidak spesifik menyebutkan tentang Twitter maupun Facebook. Beijing memprotes narasi yang otomatis menganggap media pemerintah itu buruk atau negatif, dan menambahkan bahwa setiap pihak berhak punya pandangan sendiri. 

1. Tiongkok menilai warga punya hak berpendapat soal Hong Kong

ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Dilansir Reuters, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang menolak secara langsung menyebutkan komentarnya ditujukan kepada dua media sosial raksasa tersebut. Ia hanya menegaskan masyarakat dan media Tiongkok berhak membuat suara mereka didengar, termasuk soal demonstrasi Hong Kong.

Geng menuturkan warga dan pelajar Tiongkok di luar negeri "tentu saja punya hak mengekspresikan sudut pandang mereka". Ia pun melihat bahwa publik di negara lain otomatis menyematkan label buruk terhadap media-media yang dimiliki oleh pemerintah.

"Apa yang terjadi di Hong Kong, dan seperti apa kebenarannya, masyarakat akan secara alami punya pemikiran mereka sendiri. Mengapa penyajian terhadap media resmi Tiongkok pasti selalu negatif atau salah?" tanya dia.

2. Tiongkok menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan dunia

Editorial Team

Tonton lebih seru di