ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Seperti yang diungkap melalui situs resmi Twitter, ada 936 akun yang dihapus. Sedangkan, sekitar 200 ribu akun lainnya ditangguhkan, karena menurut hasil penyelidikan Twitter, akun-akun tersebut tidak dimiliki individu secara sah.
Twitter menyebut akun sebanyak itu termasuk dalam "operasi informasi signifikan yang didukung oleh pemerintah" dan berasal dari Republik Rakyat Tiongkok. "Secara spesifik, kami mengidentifikasi kelompok besar akun-akun yang berperilaku dalam pola terkoordinasi, untuk memperkuat pesan terkait dengan protes di Hong Kong".
Sedangkan dalam pernyataan resminya, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Nathaniel Gleicher, mengatakan penyelidikan terjadi setelah mendapat bocoran dari Twitter.
"Kami akan terus memonitor dan mengambil sikap jika menemukan pelanggaran tambahan," ucap Gleicher. Facebook mengumumkan telah menghapus tujuh laman, tiga grup, dan lima akun yang dimiliki jaringan kecil asal Tiongkok dan fokus ke isu Hong Kong.