Jakarta, IDN Times - Twitter melakukan terobosan dengan memberi label "cek fakta" dalam cuitan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengenai pemilu. Dalam cuitan pada (26/5) kemarin, Trump sempat menyampaikan keyakinannya mengenai kotak suara yang dikirim ke rumah berpotensi menimbulkan pemilih palsu. Cuitan itu ditulis oleh Trump di dunia maya untuk merespons rencana Gubernur California Gavin Newsnom yang ingin mengirimkan kotak suara melalui pos agar warga AS tetap bisa mengikuti pemilu di masa pandemik.
Tetapi, oleh Twitter, cuitan itu diberi label "cek fakta mengenai kotak suara yang dikirim melalui pos" (mail-in ballots). Pengguna Twitter bisa klik notifikasi di bawah cuitan Trump yang akan mengalihkan ke sebuah laman mengenai hasil penelusuran fakta yang mereka dapat.
Trump pun menyadari cuitannya diberi label "cek fakta" oleh Twitter. Ia pun merasa kesal dan kembali mencuit dengan menyebut akun Twitter bahwa haknya untuk berbicara ke publik dibatasi. Apa yang disampaikan oleh Trump soal kebijakan Twitter ini? Apa pula hasil penelusuran fakta terhadap cuitan Trump?