Jakarta, IDN Times - Sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober 2023, sebagai serangan balasan terhadap Hamas, daerah kantong tersebut telah mengalami kehancuran yang parah. Membangunnya kembali akan menjadi salah satu upaya rekonstruksi terbesar dalam sejarah modern.
Dilansir Al Jazeera pada Kamis (13/2/2025), sejak perang meletus, Israel telah menjatuhkan setidaknya 75 ribu ton bahan peledak di Gaza. Lebih dari 90 persen rumah dan 88 persen sekolah telah rusak atau hancur. Ini ditambah dengan pemboman jalan, rumah sakit, pertanian, dan fasilitas pengolahan air.
Untuk saat ini, belum ada rencana yang jelas untuk rekonstruksi. Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa negaranya berencana mengambil alih Gaza dan akan mengusir penduduknya, yang dinilai kelompok hak asasi manusia sebagai pembersihan etnis. Usulan itu pun ditolak mentah-mentang oleh para pemimpin internasional.
Genosida Israel telah membunuh lebih dari 61.700 warga Palestina dan melukai 110 ribu lainnya, yang sebagian besar wanita dan anak-anak. Selain itu, masih banyaknya jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan seberat 50 juta ton.