Ukraina Ajak Jerman Barter Tank dengan Pasokan Listrik

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, pada Minggu (4/9/2022) mengungkapkan kesiapan negaranya untuk mengirimkan pasokan listrik yang berlebih ke Jerman. Tawaran ini untuk mengurangi ketergantungan Jerman kepada Rusia dalam sektor energi.
Sebelumnya, Ukraina sudah meminta Uni Eropa (UE) agar bersedia memblokir pemberian visa turis bagi warga Rusia. Tetapi, dialog penentuan kebijakan itu masih ditunda lantaran adanya penolakan dari beberapa negara UE, seperti Jerman dan Prancis.
1. Konsumsi listrik di Ukraina berkurang drastis di tengah peperangan
Pernyataan di atas diungkapkan Shymhal ketika mengadakan kunjungan kenegaraan ke Berlin, Jerman pada Sabtu (3/9/2022). Ia mengatakan, kesediaan negaranya untuk membantu pasokan listrik yang dibutuhkan Jerman agar mengurangi ketergantungan dari Rusia.
"Saat ini, Ukraina sudah mengekspor listriknya ke Moldova, Rumania, Slovakia, dan Polandia. Namun, kami sudah siap untuk melakukan ekspansi ke Jerman. Kami memiliki pasokan listrik yang cukup di Ukraina berkat pembangkit listrik tenaga nuklir," papar Shmyhal, dilansir RFE/RL.
Sementara itu, kesediaan Ukraina mengirimkan pasokan listrik ke Jerman ini karena tingginya pasokan di negaranya. Pasalnya, sejak Rusia menginvasi Ukraina, konsumsi listrik berkurang signifikan akibat banyak warganya melarikan diri ke negara lain.