Ukraina Desak AS dan Sekutu Jatuhkan Sanksi untuk Rusia Sekarang Juga!

Jakarta, IDN Times – Momen Konferensi Keamanan Munich menjadi ajang bagi Rusia dan Ukraina untuk saling mengkritik. Dalam forum tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa kewajiban komunitas internasional saat ini adalah melindungi Kiev dari ancaman Rusia.
"Bukan sikap mulia untuk membuat Ukraina tunduk. Ini adalah kontribusi Anda (peserta Konferensi Munich) untuk Eropa dan keamanan dunia,” kata Zelenskyy, dikutip dari Bloomberg.
Kemudian, seraya menyimpulkan keterangan Presiden Vladimir Putin, Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia menentang tatanan dunia pasca-Perang Dingin.
“Bagaimana tanggapan dunia? Meresponsnya dengan ketenangan,” demikian kelakar Zelenskyy, yang dulunya merupakan komedian Ukraina.
1. Ukraina meminta dukungan lebih dari negara-negara Barat
Pada kesempatan itu, Zelenskyy berterima kasih atas bantuan diplomatik, keuangan, dan militer yang ditawarkan negara-negara Barat sejak Rusia merebut Krimea dan memicu pemberontakan bersenjata di Ukraina timur.
Sejauh ini, AS telah mengirim bantuan militer senilai 2,7 miliar dolar AS (sekitar Rp38 triliun) sejak 2014, termasuk senjata anti-tank modern.
Dalam beberapa bulan terakhir, sekutu NATO lainnya telah mengirim rudal anti-pesawat dan rudal anti-tank khusus yang digunakan dalam pertempuran kota.
“Namun, jika sekutu ingin benar-benar membantu, (mereka) harus menyiapkan dana stabilitas dan rekonstruksi untuk Ukraina, dan program pinjaman-sewa, memasok senjata baru, mesin, peralatan untuk tentara kita, yang melindungi seluruh Eropa (dari ancaman Rusia),” tutur Zelenskyy.