Ukraina Tuding Rusia Pasang Peledak di Fasilitas Umum Kota Donetsk

Jakarta, IDN Times - Intelijen militer Ukraina, pada Jumat (18/2/2022) waktu setempat, mendapat informasi bahwa pasukan khusus Rusia telah memasang bahan peledak di sejumlah fasilitas infrastruktur sosial di Donetsk yang dikuasai separatis.
"Aksi ini bertujuan untuk mengacaukan situasi di wilayah pendudukan sementara di negara kami sekaligus membuat alasan untuk menuding Ukraina melakukan tindakan teroris," demikian keterangan Intelijen Pertahanan Dinas Keamanan Negara Ukraina di akun resmi Twitter miliknya.
Otoritas kota mendesak warga Donetsk untuk tidak keluar rumah dan menggunakan transportasi umum.
1. Kelompok separatis yang didukung rusia, umumkan evakuasi

Dilansir ANTARA dari Reuters, kelompok separatis yang didukung Rusia, pada Jumat, mengumumkan evakuasi. Mereka membawa pergi warga sipil dari kawasan yang memisahkan diri di Ukraina timur.
Konflik tersebut, dinilai negara Barat, akan dimanfaatkan oleh Moskow sebagai pembenaran bagi invasi hasis-habisan di negara tetangganya.
Sementara itu, Dinas Keamanan Federal Rusia belum menanggapi permintaan untuk mengomentari tudingan Ukraina tersebut.
2. Rusia gelar latihan rudal balistik

Sementara itu, Rusia telah mengumumkan menggelar latihan rudal balistik pada Sabtu (19/2/22). Tidak ada informasi di mana tempat latihan tersebut, Kremlin hanya menjelaskan bahwa latihan akan dilakukan dari pusat kendali situasi. Latihan "kekuatan strategis" itu akan selesai pada 20 Februari
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin kemungkinan besar akan berada di pusat kendali situasi. Latihan peluncuran rudal balistik antarbenua dan rudal jelajah yang akan diarahkan langsung oleh Presiden Putin itu, disebut sebagai latihan besar-besaran.
"Latihan dan peluncuran (rudal) semacam itu, tentu saja, tidak dapat diadakan tanpa kepala negara. Anda tahu tentang koper nuklir yang terkenal, tombol merah, dan sebagainya," ujarnya dilansir Tass, media yang didukung pemerintah.
3. Rusia bantah akan menyerang Ukraina

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva membantah tudingan negara-negara Barat terkait pergerakan militer negaranya terhadap Ukraina. Vorobieva menegaskan bahwa negaranya tidak punya niat sama sekali untuk menyerang Ukraina.
"Saya akan mengulangi kembali pernyataan Presiden dan Menteri Luar Negeri Rusia bahwa Rusia tidak punya niat untuk menyerang Ukraina. Mengapa pula kami ingin melakukan hal itu?" kata Vorobieva dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Jumat (18/2/2022).
Menurutnya, penempatan pasukan di wilayah perbatasan adalah hal yang wajar. Dia pun menekankan bahwa seluruh pasukan ada di wilayah Rusia, tidak menyeberangi perbatasan.
"Kami (Rusia) mempunyai perbatasan dengan Ukraina, jadi tentu saja ada pasukan Rusia dekat perbatasan, tetapi pasukan itu masih berada pada sisi wilayah kami," jelasnya.
"Jika mereka mempunyai pasukan di wilayah mereka, maka saya pikir kami juga punya hak sepenuhnya untuk mempunyai pasukan di wilayah kami sendiri. Dan bila kami melakukan latihan militer di wilayah kami, itu bukan berarti kami mencoba mengancam siapa pun," kata Vorobieva.