Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (18/3/2025), menyutujui rencana penghentian serangan Rusia yang menyasar fasilitas energi di negaranya. Ia pun mengharapkan perluasan persetujuan gencatan senjata antara Rusia-Ukraina. 

Pekan lalu, Ukraina sudah menarik tentara dari Sudzha, Kursk, Rusia. Penarikan ini mengakibatkan teritori dudukan Ukraina di Rusia terus berkurang. Padahal, teritori tersebut berguna untuk mengganggu tentara Rusia dan alat untuk menukarkan teritorinya yang diduduki Rusia. 

1. Sebut gencatan senjata sektor energi masih belum terjadi

Zelenskyy mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas gencatan senjata di infrastruktur energi. Namun, ia mengaku tidak memiliki informasi detail soal itu. 

"Satu-satunya isu yang diangkat adalah tidak menyerang ke fasilitas energi. Saya tidak memiliki informasi tambahan. Saya pikir ini akan benar jika kami berkonsultasi dengan Presiden Trump dan mempelajari detail penawaran Rusia kepada AS dan apa yang ditawarkan AS kepada Rusia," tuturnya, dilansir Ukrinform.

Zelenskyy mengatakan, setelah memperoleh detail dari Washington, ia akan memberikan jawaban. Ia pun akan mempersiapkan semuanya dan membentuk tim dialog teknis. 

Ia mengatakan akan mendukung gencatan senjata di sektor energi. Namun, Zelenskyy mengatakan bahwa gencatan senjata tersebut masih belum berlaku karena sirine anti-serangan udara masih terus berbunyi di Ukraina. 

2. AS-Rusia percaya gencatan senjata sektor energi akan memuluskan perdamaian

Setelah dialog Trump dan Putin, Rusia menyatakan akan menginstruksikan militernya untuk menghentikan serangan ke fasilitas energi Ukraina selama 30 hari. Keduanya juga mengharapkan perbaikan hubungan diplomatik AS-Rusia. 

"Mereka (Rusia) sudah memahami bahwa kami akan bekerja dengan cepat dalam proses gencatan senjata yang menyeluruh dan mengakhiri perang yang mengerikan ini," terang Trump, dilansir The Moscow Times.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan bahwa dialog antara pemimpin AS dan Rusia selama 90 menit itu berjalan baik. Keduanya juga percaya bahwa perjanjian perdamaian di Ukraina akan dimulai dengan gencatan senjata di sektor energi. 

3. Kremlin minta penghentian bantuan militer ke Ukraina saat gencatan senjata

Dalam dialog tersebut, Rusia meminta penyetopan bantuan militer dan intelijen ke Ukraina selama berlangsungnya gencatan senjata. Pihaknya juga meminta Ukraina menghentikan mobilisasi dan penguatan militernya. 

"Kami meminta penghentian penuh bantuan militer dan intelijen ke Ukraina. Ini sebagai bagian dari kondisi kunci dalam menghindari ekskalasi perang di Ukraina," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent

Putin mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina akan mengadakan pertukaran tawanan perang sebanyak 175 berbanding 175 orang. Moskow juga berjanji akan membebaskan lebih dari 23 tentara Ukraina yang terluka parah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm