Ukraina Tarik Tentara dari Sudzha, Rusia

Jakarta, IDN Times - Staf Militer Ukraina, pada Minggu (16/3/2025), mengumumkan penarikan tentara Ukraina dari Sudzha di Kursk Oblast, Rusia. Pengumuman ini menyusul klaim Rusia terkait keberhasilannya menguasai teritori tersebut.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak seluruh tentara Ukraina di Kursk Oblast untuk menyerah. Ia berjanji akan menjamin keselamatan dan memperlakukan tentara Ukraina dengan baik sesuai hukum internasional.
1. Wilayah dudukan Ukraina di Kursk terus berkurang
Penarikan pasukan Ukraina ini tidak dilakukan secara resmi oleh militer Ukraina. Kepala Staf Militer Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengutarakan bahwa perang masih berlangsung di dekat Sudzha.
Berdasarkan data dari kelompok DeepState, teritori yang diduduki Ukraina di Kurks berkurang antara 15-16 Maret. Pasukan Rusia disebut berhasil merebut kembali teritori di Goncharovka, Zaoleshenka, dan Rubanshchina yang tak jauh dari Sudzha. Rusia bahkan terus menyerang di sekitar jalan raya Sumy-Sudzha.
Melansir Kyiv Post, kelompok itu menyebut pasukan Rusia sudah mengambil alih seluruh teritori Sudzha. Mereka juga memperkirakan bahwa saat ini, tentara Ukraina hanya mengontrol 140 km persegi teritori di Kursk Oblast.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menampik laporan bahwa pasukan Ukraina berisiko dikepung di Kursk Oblast. Ia menyebut, tentara Ukraina masih terus melanjutkan misinya di dalam teritori Rusia.
2. Rusia evakuasi ratusan warga sipil di Sudzha

Pada hari yang sama, Gubernur Kursk, Alexander Khinshtein mengumumkan evakuasi massal 371 penduduk di Sudzha setelah mengklaim sukses merebut wilayah tersebut dari Ukraina.
"Pada 12 Maret, totalnya ada 371 warga sipil yang dipindahkan untuk sementara waktu, termasuk di antaranya adalah 14 anak-anak. Sebanyak 220 di antaranya sudah ditempatkan di akomodasi sementara di Kursk dan sisanya memilih tinggal bersama keluarganya," katanya, dikutip The Moscow Times.
Kementerian Pertahanan Rusia memublikasi sejumlah gambar warga yang mayoritas lanjut usia dibawa ke dalam mobil dari Sudzha dan Kazachya Loknya yang sempat diduduki oleh Ukraina. Mereka berbaris di sekolah yang rusak dan ditemani oleh tentara Rusia.
3. Ukraina ingin akhiri perang tahun ini

Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiha mengatakan bahwa negaranya ingin mengakhiri perang pada tahun ini. Ia menuduh Putin yang sebenarnya ingin melanjutkan peperangan di Ukraina.
"Ukraina ingin mengakhiri perang tahun ini dan tidak hanya berdiri di tengah jalannya proses. Kami masih mempersiapkan rencananya untuk memonitor sepanjang garis depan yang panjangnya mencapai 1.300 km," terangnya, dikutip Ukrinform.
Ia menambahkan, Ukraina akan berkonsultasi dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain mengenai pengiriman personel internasional untuk mengawasi gencatan senjata.