Ukraina Mulai Serangan Balik, Prancis Siap Percepat Bantuan Senjata

Jakarta, IDN Times - Serangan balik yang sering digembar-gemborkan Ukraina diklaim telah dimulai. Pada Senin (12/6/2023), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan mendukung dengan menjanjikan lebih banyak percepatan pengiriman bantuan militer kepada Kiev.
Dalam pertemuan dengan pemimpin Polandia dan Jerman di Istana Elysee, Macron mengatakan telah melakukan segalanya untuk membantu Ukraina. Paris menjanjikan akan mengintensifkan pengiriman amunisi, senjata dan kendaraan tempur.
Polandia dan Jerman juga berjanji akan mendukung serangan balik Ukraina. Dukungan itu menunjukkan solidaritas tiga pemimpin tersebut.
1. Memberi segala sesuatu untuk membantu Ukraina
Pertemuan tiga pemimpin dilakukan di Paris, ibu kota Prancis. Pertemuan tiga arah para pemimpin itu disebut Segitiga Weimar. Mereka membahas konflik dan upaya serangan balik Ukraina serta bagaimana memberikan dukungan kepada negara yang kini terus digempur oleh Rusia tersebut.
Dilansir Reuters, dalam konferensi pers usai pertemuan itu, Presiden Macron mengatakan bahwa negaranya telah memberikan segala sesuatu untuk membantu pemerintah Kiev.
"Kami telah mengintensifkan pengiriman amunisi, senjata, dan kendaraan bersenjata. Kami akan melanjutkannya dalam beberapa hari dan minggu mendatang," kata Macron.
Pada Senin, Ukraina mengklaim telah melancarkan serangan balik fase awal dan berhasil membebaskan kembali tujuh desa dari pasukan pendudukan Rusia. Serangan balik itu terjadi di sepanjang front tenggara yang berjarak sekitar 100 kilometer.