Presiden Macron Temui Paus Fransiskus, Bicarakan Masalah Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke kota Vatikan pada Senin (24/10/2022), untuk bertemu dengan Paus Fransiskus. Macron diterima oleh pasukan pengawal dan melakukan pembicaraan selama hampir satu jam dengan Paus.
Tidak dijelaskan secara rinci apa isi dari pembicaraan kedua pemimpin tersebut. Secara umum dijelaskan mereka membahas masalah kemanusiaan, khususnya dalam perang di Ukraina, masalah di Afrika, Timur Tengah dan wilayah Kaukasus.
1. Pertemuan ketiga Macron dengan Paus Fransiskus
Presiden Macron datang berkunjung ke Vatikan bersama dengan istrinya, Brigitte. Keduanya disambut oleh pasukan pengawal kepausan sebelum akhirnya diantar ke ruang resmi Istana Apostolik.
Paus Fransiskus yang berjalan ditopang dengan tongkat, karena sedang menderita sakit lutut, nampak ceria menyambut Macron, kutip France24. Keduanya kemudian melakukan pembicaraan secara pribadi selama 55 menit.
Selama menjadi Presiden Prancis, itu merupakan pertemuan ketiga Macron dengan Paus Fransiskus. Sebelumnya, Macron sudah bertemu dengan Fransiskus pada Juni 2018 dan November 2021.
2. Situasi kemanusiaan di Ukraina dan daerah lain
Krisis di Ukraina telah menjadi salah satu fokus utama pembicaraan dalam pertemuan Macron dengan Paus Fransiskus. Namun tidak dijelaskan secara rinci tentang isi pembicaraaan tersebut.
Melansir Vatican News, Kantor Pers Takhta Suci merilis informasi bahwa percakapan dua pemimpin itu berlangsung ramah.
"Selama diskusi ramah, yang berlangsung di Sekretariat Negara, para pihak fokus pada hal-hal yang bersifat internasional, mulai dari konflik di Ukraina, dengan perhatian khusus pada situasi kemanusiaan," katanya.
Pembicaraan juga fokus ke masalah kemanusiaan di wilayah lain di Kaukasus, Timur Tengah dan Afrika.
3. Macron ke Italia untuk menghadiri acara tentang perdamaian

Presiden Macron berada di Italia untuk menghadiri pertemuan puncak antar agama tentang perdamaian yang diselenggarakan oleh asosiasi Katolik Sant'Egidio. Acara itu fokus pada masalah perang di Ukraina dengan tema The Cry for Peace dan ditutup oleh pidato dan doa Paus Fransiskus.
Melansir Le Monde, dalam pertemuan antara Macron dan Paus Fransiskus, mereka berdua juga saling bertukar hadiah. Macron memberi Fransiskus buku "Perpetual Peace" edisi pertama pada 1796 karya filusuf Jerman Immanuel Kant yang berbahasa Prancis.
Sebelumnya pada Minggu malam, Macron juga dijadwalkan mengadakan pertemuan secara informal dengan Perdana Menteri baru Italia, Giorgia Meloni.