Jakarta, IDN Times - Perang Rusia-Ukraina belum ada tanda-tanda akan berakhir. Pertempuran di kota Mariupol, Ukraina selatan, justru semakin intensif. Pejabat Ukraina mengatakan pada Selasa (22/3/22), bahwa Rusia tidak tertarik dengan kota itu dan ingin meratakannya dengan tanah.
Ada sekitar 100 ribu warga sipil yang terjebak dalam pertempuran. Mereka kehilangan akses logistik, air bersih, obat-obatan serta kebutuhan dasar lainnya. Ukraina meminta Rusia untuk menyediakan koridor kemanusiaan guna mengevakuasi warga sipil.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyerukan untuk menghentikan perang di Ukraina. Guterres menyebut perang itu sebagai perang absurd. Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus, orang Ukraina kini merasakan neraka di dunia.