ilustrasi salah satu sudut kota di Ukraina yang hancur oleh serangan Rusia (Twitter.com/Defence of Ukraine)
Koridor kemanusiaan sebagai jalur evakuasi warga sipil telah disepakati oleh Ukraina dan Rusia. Koridor kemanusiaan di Mariupol termasuk di antara salah satu yang disepakati. Tapi, Rusia tidak mengizinkan evakuasi menggunakan bus, melainkan hanya menggunakan kendaraan pribadi.
Pasukan Ukraina yang bertahan di Mariupol juga sudah bersiap untuk kejatuhan kota tersebut. Namun mereka tidak mundur dan akan terus melakukan perjuangan.
"Hari ini mungkin akan menjadi pertempuran terakhir, karena amunisi hampir habis. Ini adalah kematian bagi sebagian dari kami, dan penawanan bagi yang lain," tulis Brigade Marinir ke-36 Ukraina, dikutip dari The Moscow Times.
Pasukan Rusia telah mundur dari sekitar wilayah ibu kota Kiev dan mengalihkan fokus serangan ke Donbass, Ukraina timur. Pasukan Ukraina telah bersiap untuk serangan besar Rusia yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Mundurnya pasukan Rusia dari sekitar Kiev telah menyisakan cerita pilu, dengan ratusan mayat warga sipil yang ditemukan tewas dan diduga dibunuh tentara Moskow. Sekitar 50 kilometer dari Kiev, seorang lelaki bernama Serhiy menceritakan bagaimana paman dan sepupunya dibunuh oleh Rusia.
Dikutip Times of Israel, dia menjelaskan, "mereka (pasukan Rusia) menjarah, merobek jeruji toko dan mulai mengambil semuanya. Paman saya tinggal di sana. Mereka menembaknya di kaki dan kepala. Kemudian putranya, sepupu saya, datang menjemputnya dan mereka (juga) menembaknya.