Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perang (pexels.com/Asim Alnamat)

Cianjur, IDN Times - Juru bicara Kementrian Pertahanan Ukraina, Ukraian Oleksandr Motuzianyk, pada Jumat (15/7/2022) mengatakan bahwa serangan roket pasukannya telah menghancurkan lebih dari 30 pusat logistik militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir. Serangan tersebut secara signifikan diklaim mengurangi ancaman serangan dari Rusia.

"Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 30 fasilitas logistik militer musuh telah dihancurkan," kata Motuzianyk, dikutip dari Reuters.

Motuzianyk menambahkan, 30 target dihancurkan oleh beberapa sistem peluncur roket yang termasuk HIMARS didalamnya. Jika dikonfirmasi, senjata pemberian Barat itu telah menunjukkan kemampuannya dan mengubah dinamika perang yang sudah berlangsung selama hampir lima bulan. 

1. Ukraina menggunakan pasokan senjata yang kemungkinan dikirim dari Barat

ilustrasi paket senjata (pexels.com/Specna Arms)

Moskow mengatakan bahwa Washington menyediakan instruktur untuk membantu Ukraina menggunakan HIMARS.

HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) adalah sistem roket peluncuran berganda berteknologi tinggi. HIMARS memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih akurat, dibanding dengan artileri era Soviet Ukraina.

HIMARS memungkinkan pasukan Ukraina  untuk mencapai target-target Rusia yang sebelumnya tidak bisa dijangkau dengan senjata lebih konvensional.

Dilansir Al Jazeera, Menteri Pertahanan Ukraina juga mengatakan, Kiev telah menerima pengiriman pertama sistem peluncuran roket ganda M270. Namun, dia tidak menyebut negara mana yang memberikannya. 

Rusia juga telah mengkritik Amerika Serikat dan Inggris dikarenakan telah membantu angkatan bersenjata Ukraina. Rusia menyebutnya sebagai bagian dari perang hibrida NATO melawan Moskow.

2. Pertempuran terjadi di Donetsk

Editorial Team

Tonton lebih seru di