Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rudal Rusia Hantam Kota Vinnytsya, Tewaskan 23 Warga Sipil Ukraina

ilustrasi rudal (pexels.com/Boris Hamer)
ilustrasi rudal (pexels.com/Boris Hamer)

Cianjur, IDN Times - Rudal Rusia menghantam kota bersejarah Vinnytsya di Ukraina tengah, Kamis (14/7/2022), menewaskan sedikitnya 23 orang termasuk tiga anak. Presiden Ukraina Volodymyr Zelelnskyy menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan terorisme terbuka.

Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan sedikitnya 52 orang terluka. Dewan kota di Vinnytsya juga mengatakan bahwa dari 52 orang terluka tersebut berada dalam kondisi serius atau kritis dan setidaknya 39 orang masih belum ditemukan, dilansir RFE/RL, Jumat (15/7/2022).

"Ada delapa roket, dua di antaranya mengahantam pusat kota. Dua puluh orang tewas yang termasuk tiga anak-anak. Dan masih banyak sejumlah besar yang terluka," kata Zelenskyy dalam pidatonya di pertemuan para pejabat Eropa di Den Haag untuk membahas kejahatan perang oleh pasukan Moskow seperti dilansir Al Jazeera.

1. Kejahatan perang

Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) di Deen Haag membuka penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang di Ukraiana beberapa hari setelah pasukan Moskow menyerbu pada Februari. ICC telah mengirim banyak penyelidik ke negara tersebut untuk mengumpulkan bukti.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan tiga anak termasuk di antara mereka yang tewas kemudain dia mengunggah tweet foto tubuh salah satu anak yang tewas tersebut. Sebagian besar gambar tubuh, yang digambarkan tergeletak di dekat kereta dorong.

"Ini adalah terorisme," kata Kuleba. "Pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil untuk menyebarkan ketakutan. Rusia adalah negara teroris dan harus diakui secara hukum."

2. Rusia membantah bahwa sengaja menyerang warga sipil Ukraina

ilustrasi penyerangan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi penyerangan (pexels.com/Pixabay)

Rusia membantah atas tuduhan sengaja menyerang warga sipil, meskipun bukti video menunjukan sebaliknya. Pemimpin redaksi RT, Margarita Simonyan, dalam sebuah tweet mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan bahwa serangan yang dilakukan untuk unit perumahan bagi perwira militer Ukraina.

Komando Operasi Ukraina Selatan mengatakan pada 14 Juli, pasukannya menyerang setidaknya tiga lokasi militer Rusia di Ukraina selatan ketika mereka meningkatkan serangan balasan di wilayah tersebut. Sementara Rusia mempertahankan penembakannya di kota-kota timur, selatan, dan tengah.

3. Wamenlu Rusia tawarkan negosiasi damai

ilustrasi bendera ukraina (pexels.com/Mathias Reding)
ilustrasi bendera ukraina (pexels.com/Mathias Reding)

Pada Kamis, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan akan menanggapi secara positif jika Kiev siap untuk melanjutkan negosiasi perdamaian, seperti dilaporkan kantor berita Interfax yang dikutip Al Jazeera. Rudenko menambahkan bahwa Kiev juga harus menegaskan status nonblok dan nonnuklirnya serta secara resmi mengakui realitas teritorial yang ada.

Secara khusus, dia mengatakan itu berarti mengakui bahwa Krimea yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014 berada di bawah kendali Rusia dan dua wiliayah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur tidak lagi berada dibawah kendali Kiev.

Ukraina telah berulang kali mengataka tidak mau menyerahkan wilayah apa pun ke negara yang disebutnya sebagai penjajah tersebut. Ukraina mengatakan pihaknya berencana untuk mengambil kembali tanah yang hilang secara paksa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us