Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina (unsplash.com/Foxie EdianiaK)

Intinya sih...

  • Otoritas Ukraina menahan kapal asing yang diduga ekspor ilegal gandum Ukraina dari Krimea yang diduduki Rusia.
  • Kapal dihentikan setelah mematikan sistem pelacakan GPS dan mencatat data perjalanan palsu untuk menyembunyikan aktivitasnya.
  • Rusia disebut mencuri jutaan ton gandum dari wilayah Ukraina yang diduduki, mengancam ekspor pertanian Ukraina dan keamanan pangan global.

Jakarta, IDN Times - Otoritas Ukraina menahan sebuah kapal asing di perairan Laut Hitam dekat Odesa, pada Jumat (25/4/2025). Kapal tersebut diduga terlibat dalam perdagangan ilegal gandum Ukraina yang dicuri dari wilayah pendudukan Rusia. Penahanan ini menjadi bagian dari upaya Kiev untuk memerangi pencurian hasil pertanian sejak invasi Rusia pada 2022.

Kapal yang berbendera negara Asia itu dituding mengangkut sekitar 5 ribu ton gandum dari pelabuhan Sevastopol di Krimea, yang diduduki Rusia. Badan Keamanan Ukraina (SBU) menyebut kapal ini merupakan bagian dari armada bayangan Rusia, yang digunakan untuk menjual gandum curian ke negara ketiga. Rusia membantah tuduhan pencurian gandum tersebut.

Aksi ini menegaskan ketegangan di Laut Hitam, di mana Ukraina berupaya mengamankan ekspor pertaniannya meski mendapat serangan dari Rusia. Penahanan kapal ini juga menjadi sinyal kuat kepada pelaku perdagangan ilegal bahwa Ukraina akan menindak tegas pelanggaran di wilayahnya.

1. Penahanan kapal di Laut Hitam

Ukraina berhasil menahan kapal asing tersebut melalui operasi gabungan antara SBU, Penjaga Perbatasan, dan Angkatan Laut Ukraina pada Jumat (25/4/2025). Kapal tersebut dihentikan di perairan teritorial Ukraina setelah intelijen mendeteksi aktivitas mencurigakan. 

“Kapal ini sengaja mematikan sistem pelacakan GPS dan mencatat data perjalanan palsu untuk menyembunyikan aktivitasnya,” kata seorang juru bicara SBU, dikutip dari Kyiv Independent.

SBU menyatakan bahwa kapal ini sebelumnya telah mengangkut gandum dari Sevastopol pada akhir 2024, melanggar hukum internasional karena Krimea diakui sebagai bagian dari Ukraina. Awak kapal, yang terdiri dari 12 warga asing dan seorang kapten dari negara Kaukasia Selatan, kini sedang diinterogasi. Kapal telah ditarik ke Odesa untuk penyelidikan lebih lanjut.

2. Tuduhan pencurian gandum oleh Rusia

Kiev telah lama menuduh Rusia mencuri jutaan ton gandum dari wilayah Ukraina yang diduduki, termasuk Krimea, sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Menurut laporan SBU, kapal yang ditahan ini mengangkut gandum curian ke negara ketiga melalui jaringan perdagangan ilegal yang diatur Moskow. Rusia disebut menggunakan Pelabuhan Sevastopol untuk mengekspor hasil pertanian tersebut.

“Rusia tidak hanya mencuri gandum kami, tetapi juga melemahkan ekonomi Ukraina dan keamanan pangan global,” ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, dilansir dari The Guardian.

Data dari kelompok investigasi Ukraina memperkirakan Rusia telah mengekspor hingga 6,4 juta ton gandum dari wilayah pendudukan pada 2023, dengan sebagian besar dikirim ke Iran, Suriah, dan Azerbaijan.

3. Dampak pada keamanan pangan global

Insiden ini menyoroti ancaman terhadap ekspor pertanian Ukraina, yang merupakan salah satu pemasok gandum terbesar di dunia. Serangan Rusia terhadap pelabuhan Ukraina dan gangguan di Laut Hitam telah menghambat pengiriman ke negara-negara di Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Penahanan kapal ini diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku perdagangan ilegal, meski aksi serupa jarang terjadi.

“Kami berkomitmen untuk melindungi hasil pertanian kami dan memastikan keamanan pangan global,” kata seorang pejabat Kementerian Pertanian Ukraina, dikutip dari Reuters.

Ukraina telah membuka koridor maritim baru sejak 2023 untuk menjamin ekspor gandum, namun ancaman dari armada bayangan Rusia tetap menjadi tantangan besar. Penyelidikan atas kapal ini akan menentukan langkah hukum lebih lanjut, termasuk kemungkinan sanksi internasional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team