Jakarta, IDN Times – Umat muslim di Amerika Serikat (AS) menggelar salat tarawih perdananya di Times Square New York City pada Sabtu (2/4/2022) malam waktu setempat. Penyelenggara acara, yang ingin disebut SQ, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah menjadi sarana pembelajaran tentang Islam kepada nonmuslim.
Kendati begitu, komunitas muslim setempat mengkritik praktik tersebut, dengan alasan seharusnya ibadah dilakukan di tempat yang kondusif dan tidak ramai. Komunitas juga menyebut, salat di hadapan reklame yang kerap menampilkan model berpakaian minim bukan solusi untuk menjembatani kesenjangan antara muslim dengan nonmuslim.
"Tarawih seharusnya menjadi bentuk ibadah yang intim. Saya tidak mengerti mengapa ini harus dilakukan di Times Square. Pernahkah Anda melihat papan reklame?" kata Sabrina Jamil, penduduk Queens, dikutip dari Middle East Eye.
"Saya berada di sana kemarin dengan mertua saya. Orang-orang tampak telanjang di layar. Pesan apa yang kami kirimkan kepada nonmuslim dengan berdoa di bawah (reklamei) itu?"