Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kerusakan besar terlihat di distrik populer Al-Rimal di Gaza. (972mag.com)
Kerusakan besar terlihat di distrik populer Al-Rimal di Gaza. (972mag.com)

Intinya sih...

  • Menteri Luar Negeri UAE memperingatkan peningkatan ketegangan di Timur Tengah akibat invasi Israel ke Rafah, Jalur Gaza selatan.
  • Abdullah menyerukan upaya regional dan internasional yang lebih intensif untuk mengakhiri ekstremisme, ketegangan, dan kekerasan di Gaza.
  • Serangan Israel di Gaza telah menelan korban tewas sebanyak 35.303 orang serta membuat 79.261 orang terluka, dan janji untuk terus mengintensifkan serangan daratnya ke Rafah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Abdullah bin Zayed Al Nahyan pada Jumat memperingatkan tentang peningkatan ketegangan di Timur Tengah  menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan menteri luar negeri dengan anggota Knesset Israel Mansour Abbas di Abu Dhabi, yang pembahasannya fokus kepada perkembangan terbaru di Timur Tengah, meningkatnya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, dan upaya untuk mencapai gencatan senjata.

Dilansir ANTARA, Sabtu (18/5/2024), Abdullah menyatakan keprihatinan terhadap meningkatnya kekerasan dan menyerukan upaya regional dan internasional yang lebih intensif untuk mengakhiri ekstremisme, ketegangan, dan kekerasan.

1. Situasi kemanusiaan di Gaza butuh solusi mendesak

Ia juga mengatakan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza membutuhkan solusi yang mendesak dan efektif, untuk memastikan aliran bantuan kemanusiaan yang intensif dan aman bagi warga sipil di Gaza.

Selain itu, Abdullah menekankan pentingnya mempercepat prospek politik yang serius untuk melanjutkan negosiasi yang bertujuan mencapai perdamaian komprehensif berdasarkan solusi dua negara.

2. Jumlah korban tewas terus bertambah

Warga Palestina menunggu untuk menerima jenazah kerabat mereka yang tewas dalam serangan udara Israel, di Rumah Sakit Al-Najjar di Rafah, Jalur Gaza selatan, 24 Oktober 2023. (972mag.com)

Tujuh bulan serangan Israel di Gaza menelan korban tewas sebanyak 35.303 orang serta membuat 79.261 orang terluka, per 17 Mei 2024 malam waktu setempat.

Jumlah ini juga termasuk dalam korban tewas dan terluka dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel, yaitu 31 warga Palestina tewas dan 56 lainnya terluka.

Tel Aviv juga menerapkan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong Palestina tersebut, menyebabkan seluruh penduduknya berada di ambang kelaparan akut.

3. Israel tambah pasukan ke Rafah

Israel mengebom Rafah, Mei 2024. (dok. X @sahouraxo)

Israel berjanji bakal terus mengintensifkan serangan daratnya ke Rafah, Gaza, di mana mereka mulai mengirim pasukan tambahan di wilayah yang dihuni lebih dari 1 juta pengungsi Palestina tersebut.

“Pasukan tambahan bakal masuk ke Rafah dan operasi ini akan meningkat. Ratusan sasaran telah diserang dan pasukan kami terus bermanuver di daerah tersebut,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menegaskan bahwa pertempuran di Rafah ini sangat penting, mengingat mereka berupaya keras untuk menghancurkan Hamas.

“Pertempuran Rafah sangat penting, ini bukan saja hanya sisa batalion mereka di sana. Rafah adalah salah satu saluran oksigen bagi mereka untuk melarikan diri dan menambah amunisi,” ucap Netanyahu.

Editorial Team